Apa itu Business Model Canvas dan Bagaimana Cara Membuatnya

Jika kamu ingin mencoba membangun bisnis seperti startup, kamu mungkin pernah mendengar istilah business model canvas. Ya, ini bisa dikatakan sebagai sebuah kerangka berdirinya sebuah usaha. Mari kenali apa itu business model canvas, isinya, hingga cara membuatnya.

Baca juga: Strategi Pemasaran dan Media Yang Wajib Digunakan UMKM

Mengenal Business Model Canvas

Business model canvas (BMC) adalah kerangka kerja yang berisi rancangan strategi sebuah bisnis. Tujuannya agar pelaku bisnis bisa merancang strategi yang efektif untuk menghasilkan value bagi bisnis dan pihak-pihak yang terlibat.

Perlu kamu ketahui, BMC dan business plan adalah dua hal yang berbeda. BMC memiliki struktur dan konten yang lebih sederhana daripada business plan. Pada intinya, BMC memuat inti bagaimana awal mula suatu bisnis dijalankan.

Kamu bisa membuat business model canvas untuk segala jenis usaha, mulai dari kuliner, properti, kecantikan, hingga teknologi. Namun, untuk saat ini nampaknya business model canvas startup sedang menjamur di kalangan milenial karena meningkatnya angka perusahaan startup di Indonesia.

Baca juga: Sukses Menjalankan Bisnis Kreatif Berbasis Teknologi di Indonesia

Elemen dalam BMC

Business model canvas pada dasarnya memiliki 9 elemen yang wajib ada di dalamnya. Elemen-elemen inilah yang nantinya membantu pelaku usaha untuk memvisualisasi dan memvalidasi strategi usaha yang tepat untuk bisnisnya. Elemen tersebut diantaranya:

  1. Customer segments, yaitu siapa saja yang nantinya berpotensi menjadi konsumen bisnis-mu
  2. Customer relationship, yaitu cara pebisnis melakukan komunikasi dengan konsumen, misalnya saat promosi, mendapatkan pesanan, hingga menerima komplain
  3. Value proposition, yaitu nilai yang perusahaan-mu tawarkan kepada konsumen, bisa berbentuk benda maupun non-benda
  4. Channels, yaitu media komunikasi yang perusahaan gunakan untuk berinteraksi dengan konsumen
  5. Revenue streams, yaitu sumber pendapatan bisnis-mu, misalnya melalui penjualan, saham, dsb.
  6. Key activities, yaitu penjelasan mengenai bagaimana bisnis-mu beroperasi
  7. Key partners, yaitu sumber daya di luar perusahaan yang bisa membantu menyokong berjalannya bisnis-mu
  8. Resources, yaitu sumber daya yang kamu butuhkan agar bisnis berjalan, misalnya pasokan bahan produksi, karyawan, gudang, dsb.
  9. Cost structure, yaitu rincian biaya untuk menjalankan bisnis tersebut

Baca juga: Social Entrepreneurship Mampu Memecahkan Masalah Sosial

Cara Membuat Business Model Canvas

Kamu bisa menerapkan langkah-langkah ini untuk membuat Business Model Canvas:

  1. Amati BMC Milik Pihak Lain

Apabila kamu belum pernah membuat BMC sebelumnya, kamu mungkin perlu melihat BMC kompetitor untuk memperoleh gambaran secara umum. Dengan demikian, kamu bisa mempelajari strategi seperti apa yang berhasil dan yang gagal.

  1. Buatlah bagan BMC

Ada berbagai macam bentuk bagan BMC yang bisa kamu gunakan. Buatlah bagan yang sesuai dengan rancangan bisnismu. Jika ini adalah pertama kalinya kamu membuat BMC, pilihlah desain yang sederhana saja supaya mudah menganilisanya, seperti contoh bagan business model canvas startup berikut ini.

bagan business model canvas
  1. Isi bagan BMC Secara Berurutan

Isilah bagan tersebut sesuai elemen-elemen yang telah disebutkan di atas. Elemen tersebut perlu penjabaran yang singkat dan padat, jadi pastikan kamu mengisinya seefektif mungkin. Bila perlu, kamu bisa menandai elemen-elemen tertentu yang menjadi prioritasmu.

  1. Seimbangkan Tiap Elemen-elemennya

Setiap elemen memiliki porsinya masing-masing, tapi kamu juga harus teliti dengan menghubungkan setiap elemennya agar tercipta keseimbangan strategi yang baik. Misalnya, value proposition harus memiliki target pasar yang sesuai dan jelas sehingga bisa kamu ketahui revenue streams yang mungkin diperoleh.

  1. Review

Kamu perlu me-review hasil business model canvas-mu untuk memastikan apakah semuanya sudah matang. Yang perlu kamu perhatikan adalah apakah elemen-elemennya sudah seimbang dan mendukung satu sama lain.

Jika kamu merasa ada elemen yang kurang terhubung dengan yang lainnya, jangan ragu untuk memperbaikinya. Bila perlu, pelajari lagi hasil milik kompetitor untuk mencari ide dan peluang baru.

Baca lainnya: Cara Mudah Membuat Proposal Bisnis untuk Mencari Pendanaan Usaha

Share This Article

Related Articles