Usaha Mikro Kecil Menengah: Rekomendasi Serta Tips Entrepreneur Pemula

Contoh Usaha Mikro Buat Kamu Entrepreneur Pemula

Kategori usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi sektor dengan keterlibatan dan kontribusi paling besar dalam bisnis nasional. UMKM bahkan menjadi identitas dasar usaha di Indonesia.

Dikutip dari Kata Data, UMKM berperan menyerap lebih dari 96% tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2019. Jumlah tersebut menggambarkan dominasi peran UMKM di Indonesia dalam berbagai hal.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Proposal Bisnis untuk Mencari Pendanaan Usaha

Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah

Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah

UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan istilah resmi yang memiliki definisi dan peraturan hukum yang jelas. Definisi dan klasifikasinya tercantum dalam UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM.

Dalam aturan tersebut, UMKM terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni usaha mikro, kecil, dan menengah. Pengelompokkan tersebut berkembang atas skala bisnis, jumlah tenaga kerja, omset, dan berbagai hal lain yang berkaitan.

Dalam pengelompokkan tersebut, UMKM tidak terbatas pada bidang tertentu. Pengelompokkan tersebut juga membantu memetakan masalah umum yang sering terjadi pada setiap kelas usaha. Sehingga memudahakan pengembangan program dari berbagai pihak, baik swasta ataupun pemerintah.

Sementara dukungan pemerintah kepada sektor UMKM juga hadir kembali melalui PP No. 7 tahun 2021. Aturan terbaru tersebut menentukan perlindungan dan dukungan kepada sektor terkait.

Aturan yang baru terbit beberapa waktu lalu tersebut mengatur sejumlah inovasi baru dalam bidang usaha mikro, kecil, dan menengah. Termasuk di dalamnya terdapat topik legalitas yang berkembang semakin mudah dan tanggung jawab usaha terhadap karyawan yang semakin jelas.

Usaha mikro dan kecil seringkali menjadi langkah awal masyarakat memulai usaha perdananya. Hal tersebut tidak lepas dari fakta kemudahan legalitas dan kebutuhan modal yang juga cukup fleksibel pada pembukaan bisnis perdana.

Namun memulai usaha tetap membutuhkan beberapa pertimbangan dan strategi tersendiri. Hal tersebut berlaku meski kategori UMKM mendapatkan banyak dukungan, legalitas yang mudah, dan pelaku yang sangat banyak.

Baca juga: Strategi Sumber Pendanaan Usaha di Tahun 2022

Pertimbangan Dalam Membangun Usaha Mikro Kecil Menengah

Pertimbangan Dalam Membangun Usaha Mikro Kecil Menengah

Bagi entrepreneur pemula, terdapat banyak hal yang harus kamu pelajari sebelum dan saat memulai usaha. Hindari referensi yang hanya fokus pada kemudahan dan kebebasan memulai usaha.

Sejatinya merintis bisnis baru merupakan pekerjaan yang nyaris tidak pernah berhenti. Terlebih jika kamu bekerja dalam tim kecil atau bahkan merintis seorang diri.

Apabila hal tersebut terjadi, maka kamu akan berada dalam berbagai urusan sekaligus. Seorang pebisnis pemula umumnya akan terlibat langsung dalam sektor operasional, keuangan, layanan pelanggan, dan berbagai hal lain di usaha perdananya.

Salah satu pertimbangan utama dalam hal tersebut adalah dengan tidak melakukan segala urusan seorang diri. Sebagai bagian dari ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah, kamu bisa menempatkan beberapa urusan kepada mitra kerja ataupun vendor yang kamu bayar secara profesional.

Melakukan banyak hal seorang diri dalam bisnis perdana berisiko membawa kamu pada kondisi miss-management. Hal tersebut dapat berujung pada kerugian usaha. Apabila berlangsung terus-menerus, tidak jarang bisnis perdana berakhir gagal dan bankrut.

Selain mendelegasikan tugas, terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk meminimalkan risiko usaha pada percobaan perdana. Adapun ulasannya antara lain sebagai berikut.

Sektor Primer

Kamu sangat disarankan memulai pada usaha mikro, kecil, dan menengah yang berhubungan dengan sektor primer sebagai bisnis perdana. Sektor tersebut merupakan kategori yang berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar manusia.

Beberapa contoh usaha di sektor primer antara lain:

  • Bisnis kuliner;
  • Layanan laundry;
  • Penjualan air mineral;
  • Layanan pembayaran; dlsb.

Produk yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia secara otomatis menuntaskan tantangan penetrasi pasar. Proses penetrasi yang terlalu rumit dapat menyulitkan pada percobaan usaha perdana.

Selain membutuhkan strategi khusus, kamu juga akan memerlukan biaya promosi yang lebih dari produk primer. Di sisi lain, kamu juga akan berhadapan dengan banyak tekanan apabila tidak bisa menangani fase tersebut dengan baik.

Sebagai tantangannya, bisnis di sektor primer umumnya membutuhkan peran yang terkonsentrasi dari pelaku usaha. Sebab aktivitas bisnis dan transaksi pada kategori umumnya berjalan dengan cukup cepat.

Pilih Usaha Mikro Kecil Menengah dengan Modal Ringan

Rekomendasi lain saat memulai bisnis awal adalah dengan mengalokasikan modal usaha dengan asumsi paling ringan. Hal tersebut terletak pada persepsi dan mindset pelaku usahanya.

Salah satu cara yang kamu perlu lakukan adalah merencanakan modal secara detail sebelum memulai. Kemudian kamu bisa mulai melakukan subtitusi pada beberapa kebutuhan modal usaha.

Misal, dengan menggunakan properti atau peralatan yang telah lebih dulu kamu miliki sebagai aset pribadi untuk memulai usaha. Sehingga kebutuhan anggaran untuk memulai usaha akan lebih efisien.

Selain itu, kamu juga dapat mengurutkan skala prioritas dari kebutuhan-kebutuhan modal tersebut. Beberapa item yang bersifat non-esensial dapat kamu tunda pemenuhannya untuk menekan modal.

Hal tersebut bertujuan agar kamu dapat memulai usaha dalam format yang paling sederhana. Selain itu, kamu juga akan memiliki cukup cadangan dana untuk berbagai hal yang tidak terduga di masa depan.

Pengetahuan Teknis

Pemilik usaha memang tidak memiliki kewajiban penuh untuk memahami keseluruhan teknis dari sektor bisnisnya. Namun hal tersebut akan berlaku cukup berbeda pada usaha perdana.

Sebab kamu harus memiliki cukup pengetahuan teknis atas usaha yang berjalan. Pasalnya, kamu perlu memastikan banyak proses saat ukuran tim masih kecil atau bahkan menjalankan bisnis seorang diri.

Melakukan terlalu banyak pembelajaran saat bisnis telah berjalan tentu akan sangat berisiko. Hal tersebut dapat berdampak besar pada usaha yang kamu jalankan, termasuk kualitas dan modal usaha.

Salah satu dampak umum yang terjadi adalah menurunnya kualitas layanan atau produk akibat sejumlah hal teknis yang tidak terakomodir. Di lain kondisi, kamu terkadang juga harus membayar lebih untuk memenuhi tanggung jawab teknis yang tidak kamu kuasai tersebut.

Maka sangat dianjurkan untuk memulai bisnis pada sektor yang sebagian besar pengetahuan teknisnya telah kamu pahami. Hindari memulai bisnis yang berbasis tren tanpa bekal rencana dan pengetahuan yang jelas. Hal tersebut tentu akan sangat menyulitkan kamu dalam prosesnya.

Baca juga: Ide & Peluang untuk Sumber Dana Usaha Bagi Pemula

Rekomendasi Usaha Mikro Kecil Menengah

Rekomendasi Usaha Mikro Kecil Menengah

Dengan berbagai pertimbangan memulai usaha dan tren yang berkembang, terdapat beberapa usaha yang dapat kamu mulai sebagai pilihan bisnis perdana. Beberapa rekomendasi berikut merupakan pertemuan antara sektor primer, pemahaman teknis yang sederhana, dan modal awal yang cukup ringan.

Bisnis Kuliner

Usaha di bidang kuliner selalu berkembang dari masa ke masa. Hal tersebut tidak lain disebabkan kebutuhan dasar masyarakat untuk konsumsi harian dan tren yang terus berkembang.

Berbagai inovasi dapat kamu kembangkan sesuai skala bisnis awal. Kamu bisa menyasar sektor kuliner primer seperti makanan pokok atau sektor non-primer seperti olahan kopidan camilan.

Beberapa kebutuhan awal dapat kamu subtitusi dengan perlengkapan masak keluarga yang telah tersedia sebelumnya. Sementara untuk kebutuhan tempat usaha, kamu juga dapat subtitusi dengan konsep ghost kitchen yang memanfaatkan layanan pesan-antar makanan dari ojek online.

Layanan Digital Marketing Usaha Mikro, Kecil, dan Menenagah

Dengan semakin bertumbuhnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah serta dorongan transformasi bisnis konvensional untuk mengadopsi sektor digital, kamu dapat memanfaatkan kebutuhan tersebut sebagai potensi bisnis tersendiri.

Kebutuhan tersebut termasuk ke dalam sektor esensial bagi pelaku usaha lain. Sebab tidak semua pelaku usaha cukup kompeten dalam bidang digital marketing. Kamu dapat menawarkan layanan dari beberapa bidang seperti SEO, SEM, media sosial, iklan berbayar, dan lainnya sesuai kapasitas yang kamu miliki.

Digital marketing merupakan sektor yang sedang tumbuh. Berbagai kursus pengembangan kemampuan dapat kamu tempuh dengan biaya ringan dan waktu belajar yang fleksibel sebagai pemenuhan dasar untuk menjalankan layanan bisnis tersebut.

Layanan ini juga umumnya hanya akan membutuhkan modal dasar berupa perangkat komputer dan akses internet. Dalam pengembangannya, kamu dapat membuat studio khusus sebagai penunjang.

Jasa Desain

Kegiatan desain visual semakin berkembang di era terkini. Berbagai aplikasi yang memiliki tujuan untuk memudahkan pengguna hadir seperti Canva, Snappa, dan Adobe Spark menjadi solusi.

Meski demikian, tetap banyak pihak yang tidak memiliki cukup waktu untuk mengelola kebutuhan desainnya. Hal tersebut dapat terjadi di organisasi, institusi, usaha mikro, kecil, dan menengah, serta berbagai sektor lain.

Kondisi tersebut menjadi peluang bisnis tersendiri bagi kamu yang memiliki ketertarikan di bidang desain visual. Sebab layanan di bidang ini akan dapat kamu mulai dengan smartphone atau laptop yang umum sudah menjadi bagian utama aktivitas harian.

Dalam ruang yang lebih profesional, kamu juga dapat memanfaatkan layanan Adobe, Corel, dan software lainnya. Selain itu, kamu juga dapat mengembangkan studio tersendiri pada kondisi yang telah matang.

Layanan Otomotif

Pengguna kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal tersebut menempatkan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah yang berhubungan dengan otomotif selalu mendapatkan celah bisnis di pasar.

Apabila kamu memiliki kapasitas pengetahuan dan ketertarikan di bidang ini, terdapat banyak peluang usaha yang dapat berkembang. Terlebih apabila kamu dapat menggabungkannya dengan teknologi digital.

Beberapa layanan otomotif yang tengah berkembang saat ini antara lain:

  • Jasa cuci kendaraan panggilan;
  • Jasa perbaikan kendaraan panggilan;
  • Jual-beli perlengkapan kendaraan; dlsb.

Sebagian besar usaha tersebut dapat kamu mulai dengan modal ringan, terlebih apabila kamu telah memiliki perkakas yang cukup lengkap. Bahkan pada bisnis jual-beli, kamu dapat menggunakan skema dropship yang tidak membebani modal pada pelaku usahanya.

Layanan Pembayaran

Sebagian besar kebutuhan harian masyarakat hari ini dipenuhi oleh pihak ketiga. Misal saja listrik, PDAM, internet, dan berbagai layanan lainnya. Sehingga rutinitas pembayaran menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat.

Dengan memanfaatkan teknologi digital, kamu sudah bisa mulai membuka usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang layanan pembayaran hanya bermodal smartphone. Caranya adalah dengan memanfaatkan layanan mobile banking atau dompet digital.

Hanya dengan instalasi beberapa menit, kamu sudah bisa menawarkan layanan tersebut kepada rekan dan keluarga. Layanan ini juga dapat berkembang dan dikombinasikan dengan jasa pengurusan dokumen.

Seperti pada layanan pembayaran, jasa pengurusan dokumen juga sebagian besar dapat kamu lakukan hanya dari smartphone. Hal tersebut membuka peluang lebih besar pada bisnis yang kamu jalankan.

Baca juga: Mengenal Peran Profesi Analis Efek, Kamu Tertarik?

Share This Article

Related Articles

Responses

Comments are closed.