Menguak Bisnis Gagal: Penyebab dan Cara Menghadapinya

Menguak Bisnis Gagal: Penyebab dan Cara Menghadapinya

Situasi bisnis gagal menjadi mimpi buruk banyak orang, mungkin saja kondisi tersebut juga menerpa kamu. Ketakutan tersebut umumnya terjadi pada calon entrepreneur dan pelaku usaha pemula.

Memulai bisnis umumnya menjadi salah satu jalan untuk meraih kesuksesan bagi banyak orang. Namun dalam prosesnya, hal tersebut tidak selalu berjalan sesuai rencana.

Beberapa usaha bahkan gagal berkembang dan berakhir di tahun pertama perintisannya. Namun tidak berarti bisnis yang telah cukup senior juga terbebas dari ancaman tersebut.

Berbagai brand populer seperti Nokia, BlackBerry, dan banyak merek lainnya yang berusia puluhan tahun juga tidak terhindar dari risiko tersebut.

Fakta tersebut menempatkan kondisi bahwa tidak terdapat bisnis yang sepenuhnya aman dari risiko kegagalan.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Proposal Bisnis untuk Mencari Pendanaan Usaha

Memahami Kondisi Bisnis Gagal

Memahami Kondisi Bisnis Gagal

Tidak terdapat definisi baku dan pasti tentang situasi gagal bisnis. Kondisi lain yang lebih mudah dipahami adalah kebangkrutan atau pembubaran usaha.

Namun kondisi kebangkrutan ataupun pembubaran usaha tidak selalu berarti sebuah bisnis gagal. Sebab beberapa brand dapat bertahan meski manajemen awalnya telah dibubarkan.

Sementara di kasus lain terdapat beberapa brand yang juga sempat mengalami kebangkrutan, namun masih eksis hingga saat ini.

Misal saja brand SariWangi yang badan usaha perintisnya sudah tidak lagi eksis. Di bidang lain terdapat Marvel Comics yang pernah mengalami kebangkrutan di era komik tradisionalnya.

Bisnis gagal lebih sering dilekatkan pada keputusan pelaku usaha untuk tidak melanjutkan aktivitasnya. Hal tersebut dapat disebabkan berbagai kendala dan dinilai tidak dapat diatasi lebih lanjut.

Kendala tersebut dapat bersumber dari manajemen, supply, pemasaran, keuangan, keluhan konsumen, hambatan undang-undang, dan berbagai hal lainnya.

Baca juga: Belajar Pemasaran Online UMKM yang Benar

Fakta Bisnis Gagal

Di balik potensi bisnis yang menjanjikan keuntungan besar dan kesuksesan, terdapat statistik perkembangan bisnis yang justru memprihatinkan.

Dikutip dari EXABYTES menerangkan hasil penelitian Universitas Tennessee pada 2013 lalu mengungkapkan bahwa 25% bisnis gagal pada tahun pertamanya. Sementara 35% lainnya gagal di tahun kedua dan lebih dari 40% gagal di tahun ketiga.

Hal tersebut menunjukkan bahwa di tahun keempat, hanya 20-30% bisnis saja yang dapat bertahan. Jumlah tersebut tentu mengkhawatirkan bagi pelaku usaha. Namun di balik fakta tersebut, terdapat sejumlah penyebab utama kegagalan bisnis yang dapat kamu pelajari.

Baca juga: 5 Cara Strategi Pemasaran Produk untuk UMKM

Penyebab Bisnis Gagal

Terdapat banyak aspek yang dapat menyebabkan sebuah bisnis berakhir gagal. Kendala pada satu aspek umumnya akan dapat kamu atasi apabila masalah belum terlalu besar. Namun kombinasi kendala dari banyak aspek tentu akan menyulitkan pelaku usaha.

Berikut pemahaman tentang sejumlah aspek umum yang sering melatarbelakangi sebuah bisnis mengalami kegagalan.

1. Pondasi Bisnis

Setiap usaha tentu bergerak untuk mencari keuntungan dari aktivitasnya. Namun tujuan tersebut saja umumnya tidak cukup menjadi landasan yang kuat agar sebuah bisnis dapat kokoh berdiri.

Setiap bisnis membutuhkan visi, nilai, dan gagasan dasar yang kokoh untuk dapat terus bertahan dan terhindar menjadi bisnis gagal. Pondasi tersebut juga harus berlaku sama rata pada setiap elemen.

Visi dan nilai perusahaan yang jelas dan kuat akan melahirkan kerjasama tim yang solid, pelayanan pelanggan yang baik, dan berbagai aspek perusahaan lain yang juga terbentuk dengan optimal.

Membentuk pondasi perusahaan umumnya tidak berjalan dengan mudah. Sebab pondasi perusahaan secara umum terbentuk dari tim awal, visi, komitmen, dan berbagai hal di fase permulaaan.

Pelaku usaha sebaiknya memastikan pondasi bisnis terbentuk dengan baik di tahap awal. Selain juga fokus pada pelayanan, keuntungan, dan berbagai rutinitas usaha lainnya.

Hindari mengembangkan bisnis terlalu terburu-buru tanpa pondasi yang kokoh. Percepatan pertumbuhan justru dapat menjadi ilusi yang menjebak pelaku usaha.

2. Produk

Bisnis gagal juga dapat bersumber dari produk yang tidak menemukan target pasarnya. Sebab beberapa produk berkembang dengan asumsi pemilik usaha saja tanpa menimbang kondisi pasar.

Produk yang terlalu inovatif, rumit, dan tidak mendapat dukungan komunikasi yang baik tentu akan sulit bertarung di kompetisi pasar.

Dalam fase awal, utamakan pengembangan produk yang sederhana, solutif, dan nyata bagi calon pelanggan. Pengembangan lanjutan dan variasi produk dapat berjalan setelah pasar menerima versi awal yang sederhana.

3. Tim

Kegagalan bisnis juga dapat timbul dari faktor tim usaha. Beberapa kendala umum yang terjadi pada tim bisnis antara lain transaparansi, komitmen kerja, sentralisasi, dan berbagai hal lainnya.

Dalam aspek transparansi, secara umum tim usaha akan berjalan baik apabila berbagai informasi yang menjadi kebutuhan usaha terdistribusi secara proporsional.

Transparansi menjadi salah satu tuntutan utama pada bisnis yang berjalan dengan modal bersama dan komitmen kerja rintasan bersama.

Maka akan lebih baik apabila terdapat platform yang memfasilitasi kebutuhan transparansi tersebut, khususnya dalam bentuk tertulis.

Aspek komitmen kerja harus terbentuk sejak awal rencana bisnis. Kamu sebaiknya memiliih rekan kerja dan membentuk tim usaha dari personil yang telah terbukti reputasi kerjanya.

Beberapa tim usaha juga terkadang memiliki sentralisasi informasi dan pekerjaan yang tidak merata. Sehingga beberapa orang memiliki porsi pekerjaan terlalu tinggi dan pihak lain merasa kurang mendapat tanggung jawab yang cukup.

Hal tersebut dapat saja terjadi berhubungan dengan kemampuan teknis anggota tim. Namun tim yang terlalu berpusat pada satu orang tentu tidak akan berjalan dengan baik.

Sebab setiap orang akan memiliki waktu dan kendalanya masing-masing. Apabila seorang di posisi sentral tersebut mengalami kendala seperti sakit atau kondisi lain, tentu situasi tersebut akan berbahaya.

Setiap tim awal usaha sebaiknya memetakan distribusi pekerjaan secara proporsional. Tujuannya adlaah untuk menghindari ketergantungan yang dapat berakhir pada bisnis gagal itu sendiri.

4. Pemasaran dan Transaksi

Faktor pemasaran merupakan salah satu yang paling krusial dalam sebuah bisnis. Karena sejatinya setiap bisnis tentu membutuhkan pendapatan dan biaya operasional.

Setiap bisnis harus mampu memetakan target konsumen dengan jelas. Selain memetakan hal tersebut, pelaku usaha juga harus menemukan metode komunikasi yang dapat menjangkau targetnya.

Pemetaan tersebut dan aktivitas pemasaran yang tepat akan menjadi garansi awal terjadinya transaksi secara konsisten.

Bisnis yang gagal memecahkan solusi pemasaran tentu akan menemui masalah besar di masa depan. Terutama dalam aspek kebutuhan transaksi dan pemasukan usaha.

Bisnis yang mengabaikan pemasaran tentu tidak akan bertahan lama. Dalam fase awal, sebuah bisnis sangat disarankan berfokus pada transaksi dan penjualan.

5. Layanan Pelanggan

Dalam bisnis modern, pelanggan tidak dapat kamu perlakukan semata-mata sebagai sumber transaksi. Pelanggan perlu mendapat posisi sebagai mitra yang menerima nilai perusahaan.

Salah satu penyebab utama bisnis gagal adalah pelanggan yang merasa tidak mendapat perlakuan proporsional sesuai perannya dalam sebuah ekosistem bisnis.

Nilai perusahaan tersebut tersampaikan melaui produk dan layanan. Sehingga kepuasan pelanggan dan tanggapannya juga menjadi prioritas tersendiri.

Beberapa brand bahkan berhasil mengembangan faktor kepuasan pelanggan tersebut sebagai bentuk peningkatan penjualan. Misal, berbagai brand smartphone yang melengkapi produknya dengan aksesoris.

Selain berusaha memuaskan pelanggan, aksi tersebut juga mendatangkan profit tersendiri bagi pelaku usahanya.

Baca juga: Strategi Pemasaran dan Media Yang Wajib Digunakan UMKM

Kesimpulan

Bisnis merupakan salah satu metode mendapatkan keuntungan dan penghasilan. Beberapa bisnis berkembang secara fantastis dan meraup banyak keuntungan.

Namun di balik gemerlap dunia bisnis tersebut, terdapat risiko yang mengintai semua pelaku usaha. Maka setiap pelaku usaha harus berhati-hati dan terus belajar agar dapat minimalkan risiko tersebut.

Baca lainya: Cek Syarat Perizinan UMKM Untuk Mendapatkan Izin Usaha

Share This Article

Related Articles