
Maraknya para remaja yang berkumpul pada daerah sekitar stasiun Dukuh Atas dan Sudirman ini masih ramai dibicarakan. Bahkan arah perbincangan fenomena ini semakin luas, tidak hanya soal dunia fashion, juga sudah masuk ke ranah bisnis dan investasi.
Fenomena ini menjadi simbol perlawanan terkait minimnya ketersediaan ruang bagi remaja tanggung tersebut dalam mengekspresikan diri. Tak heran, apabila mereka justru kerap mengunjungi wilayah seperti Dukuh Atas dan Sudirman untuk dapat meluapkan ekspresinya.
Para remaja ini berasal dari pinggiran kota Jakarta. Seperti Citayam, Bojonggede, Depok, berkumpul di Dukuh Atas, sekedar untuk memamerkan outfit/fesyen mereka. Aksi para remaja ini kemudian viral di media sosial seperti Tiktok dan Instagram. Ditambah pula dengan cara berpakaian mereka yang nyentrik dan mencolok. Sebagian dari mereka seperti juga menjadi selebritis baru dan memenuhi layar gawai kita.
Seiring dengan naiknya pamor Citayam Fashion Week, para remaja tanggung ini punya profesi baru. Mereka kini menjadi talenta konten di media sosial. Dengan dandanan mereka yang nyentrik tentu selalu ada yang meminta mereka untuk berlenggok melewati zebra cross. Hal tersebut menjadikan mereka sebagai talent bagi para pembuat konten.
Baca juga: Tips Investasi Saham Hingga Memberikan Keuntungan
Citayam Fashion Week Dan Potensi Berbisnis di Media Sosial

Menjadi talent di media sosial bagaikan mendapatkan bagaikan petir di siang bolong bagi para remaja ini. Tidak ada yang menyangka bahwa kegiatan yang menjadi pembicaraan banyak orang kini bisa menghasilkan bagi para remaja tanggung tersebut.
Para remaja ini menjadi content creator dadakan dan berhasil membuat gempar media sosial dengan pemberitaan Citayam Fashion Week. Kejadian ini akhirnya membuat para content creator berharap keadaan ini terus bertahan lama dan bisa masyarakat terima.
Para remaja tanggung ini juga perlu mendapatkan dukungan dengan menyiapkan mereka sebuah wadah untuk berkarya menjadi kreator konten (content creator).
Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI), Anthony Leong, memberikan pendapat mengenai hal ini. Anthony menjelaskan bahwa pihaknya bersedia untuk memberikan pelatihan dan infrastruktur bagi remaja ini untuk menjadi kreator konten.
“Fenomena Citayam Fashion Week ini adalah kejadian yang menarik dan langka. Kita harusnya sangat senang dengan kejadian ini dan membuka mata bagaimana masyarakat sekarang. Hal ini bisa menjadi berarti dengan adanya sosial media, ini sebuah trend baru,” imbuhnya.
Anthony Leong juga mengatakan bahwa Citayam Fashion Week ini mampu menjadi bukti bahwa setiap orang mampu menghasilkan karya dan melakukan banyak hal yang baik.
“Citayam Fashion Week ini tentu bisa menghidupkan lagi ide kreatif kita dan membuka lapangan pekerjaan yang akhirnya akan membawa dampak perekonomian yang baik di kemudian hari,” katanya.
Baca lainnya: Instrumen Investasi di Pasar Modal yang Bisa Menjadi Pilihan Kamu