JAKARTA – Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 14 emisi dari 13 emiten senilai Rp16,73 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 516 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,86 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.436,54 triliun dan USD452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun. Angka emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2023 bertambah seiring dengan pencatatan dua obligasi pada pekan ini. Pada hari Senin, 6 Maret 2023, tercatat Obligasi Berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial (SMF) Tahap IV Tahun 2023 oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan di BEI. SMF memiliki peringkat AAA untuk korporasi yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating.
Sebelumnya pada pekan lalu, hari Selasa, 28 Februari 2023, telah dicatatkan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap II Tahun 2023 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.250.000.000.000,00.
Sementara, tahun lalu hingga Oktober 2022 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sebanyak 104 emisi dari 68 emiten dengan nilai emisi Rp131,46 triliun. Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini adalah 512 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 459,15 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten. (m2)