ASSA Melalui Anak Usaha Investasi pada Startup

JAKARTA—PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui anak usahanya PT Adi Sarana Investindo (ADI), menggandeng Triputra Group dengan partisipasi dari MKA dan ITS menginvestasikan dana senilai US$3,8 juta untuk startup penyedia solusi cold chain terintegrasi Indonesia yang bernama Coldspace.

Prodjo Sunarjanto, CEO ASSA menyatakan, investasi perseroan pada bisnis startup Coldspace  yang menyediakan Manajemen dan Solusi Rantai Pasok untuk Produk Beku dan Segar ini akan membuat bisnis logistik Perseroan semakin menjanjikan. “Sebagai grup, Coldspace akan bersinergi dengan anak perusahaan ASSA Group lainnya, mulai dari ASSA Logistik, Anteraja, dan Titipaja sehingga kami dapat memberikan layanan cold chain yang berkesinambungan dari first sampai last mile hingga mencapai end customer atau bisnis,” ungkap Prodjo.

Investasi pada Coldspace, lanjutnya, diharapkan juga akan lebih mengintegrasikan solusi rantai dingin ASSA. “Meskipun merupakan perusahaan startup, tetapi Coldspace. sudah menunjukkan kinerja yang sehat,”  sambung Prodjo

ASSA sebagai perusahaan yang bergerak di sektor mobilitas, logistik dan pendukung, semakin melengkapi dan memperkuat  bisnis layanan logistik end-to-end ASSA, dengan adanya keikutsertaan ADI pada Coldspace. Dan untuk investasi pada  startup ini, ASSA  menyuntikkan dana sebesar Rp 10 miliar kepada ASI.

Coldspace merupakan start up yang didirikan pada Desember 2022 sebagai penyedia     solusi cold chain end-to-end terintegrasi di Indonesia.  Dengan penggalangan dana eksternal putaran pertama ini, Coldspace berencana memperluas kapasitas layanannya, termasuk kapasitas yang lebih besar untuk penyimpanan dingin, truk reefer,   pemenuhan,   dan   ekspansi   geografis.

Selain itu, juga menjadi serangkaian solusi manajemen bagi pelanggan   untuk   membantu   mengelola   dan melacak produk, termasuk Sistem Manajemen Gudang (WMS) dan Sistem Manajemen Transportasi (TMS) dan diberikan kepada pelanggan sebagai layanan bernilai tambah gratis untuk menganalisa, menawarkan pelatihan, dan meningkatkan layanan kualitas.

Sementara itu, Patrick Yip, Founding Partner, Intudo Ventures, merasa senang dengan adanya kepercayaan awal dari  investordan dapat berpartisipasi dalam pendanaan awal Coldspace. Sebagai perusahaan  modal ventura yang berfokus pada pendanaan startup di Indonesia, kami melihat ide dan konsep   bisnis yang dikembangkan oleh perusahaan ini sangat prospektif dan akan menjadi pionir handal dalam memberikan layanan solusi cold chain end- to-end yang terintegrasi,” kata Patrick Yip,

Coldspace bertujuan untuk menjadi solusi cold chain end-to-end pertama di Indonesia yang melayani B2B dan B2C, yang memungkinkan bisnis berkembang dengan cepat dan gesit di titik distribusi mereka. Kami berencana untuk membesarkan skala dengan cepat dengan memanfaatkan ekosistem logistik investor strategis kami untuk memberikan keunggulan operasional terbaik di kelasnya dan harga yang kompetitif.” kata Arnold Giovanni, salah satu pendiri dan CEO Coldspace.

Solusi rantai dingin sendiri sangat diminati di Indonesia. Dengan iklim tropis dan alam kepulauannya, Indonesia mengalami kehilangan dan pemborosan makanan yang tinggi, serta pembusukan kargo yang memerlukan control- temperature seperti makanan, minuman dan obat-obatan. Sementara itu, fakta bahwa PDB Indonesia terus meningkat dan memunculkan kelas menengah baru, telah menghasilkan peningkatan permintaan yang pesat untuk makanan dan minuman kemasan, yang harus ditangani dan disimpan di fasilitas dengan pengatur suhu untuk menjaga kesegaran dan melindungi bisnis dari kehilangan persediaan. Dengan demikian, prospek bisnis cold chain akan terus meningkat, apalagi pemain yang terintegrasi masih terbatas.

“Kami selalu antusias untuk menjajaki peluang- peluang baru, dengan tetap memperhatikan kebutuhan     dan     kondisi pasar saat  ini. Mempertimbangkan     lanskap     ekonomi     dan eografis di Indonesia, yang menunjukkan adanya potensi bisnis solusi rantai dingin sangat menjanjikan. Oleh karena itu, melalui penggalangan dana eksternal pertama ini, kami bertujuan untuk memastikan kelancaran operasi bisnis Coldspace,” kata Erida Djuhandi, CFO dari Triputra Group.

Sejalan dengan perkembangan layanan cold chain solution yang terintegrasi, pada tahun 2021 ASSA melalui PT Adi Sarana Logistik telah membentuk bisnis share warehousing atau ‘e-fulfilment‘ bernama Titipaja yang saat ini memiliki 6 gudang di 5 kota (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya) dimana beberapa gudang telah menyediakan tempat penyimpanan makanan beku, yang dioperasikan oleh Coldspace. Sedangkan untuk pengiriman, tahun lalu Anteraja menyediakan kurir yang khusus melayani pengiriman dingin atau untuk makanan beku. Oleh karena itu, saat ini ASSA melalui berbagai anak perusahaannya telah memiliki aset untuk mendukung solusi cold chain terintegrasi, mulai dari reefer truck atau truk berpendingin dan cold storage hingga cold delivery menggunakan Anteraja.

Share This Article

Related Articles

Responses