DSSA akan Kuasai 55,46% Saham GEMS

JAKARTA– PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan melalui aksi korporasi guna menguasai maksimal 55,46% saham PT PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Di sisi lain, pada saat bersamaan perseoran juga akan melepaskan kepemilikan sahamnya pada Golden energy and Resources Limited (GEAR) yang tercatat di Bursa Singapore (SGX) kepada Duchess.

Demikian hal ini disampaikan perseroan kepada pihak BEI yang meminta penjelasan terkait rencana aksi korporasi perseroan tersebut, khususnya dalam hal penerimaan sebanyak 2.848.721.125 saham GEMS.

Hermawan Tarjono dan Alex Sutanto selaku Direktur perseroan dalam surat keterangannya ke BEI menjelaskan bahwa, perseroan memiliki 4 pilar bisnis utama yaitu pertambangan dan perdagangan batu bara dan emas, penyediaan tenaga listrik dan uap, teknologi serta perdagangan pukuk dan bahan kimia.

Untuk usaha pertambangan dan perdagangan batu bara dan emas, teknologi serta perdagangan pupuk dan bahan kimia dijalankan perseroan melalui entitas anak usaha.  Sementara untuk kegiatan bisnis penyediaan tenaga listrik dan uap dijalankan secara langsung oleh perseroan.

Sementara itu untuk rencana perseroan di tahun 2023-2025 akan berupaya mengembangkan bisnis yang telah berjalan dan mengembangkan bisnis baru. Perseroan akan fokus menjadi perusahaan terkemuka di bidang energi dan infrastruktur di Indonesia. Guna mendukung pencapaian itu, perseroan berencana melakukan rsrtukturisasi entitas anak usaha, sehingga nantinya perseroan akan terus fokus pada bisnis inti.

Bahkan untuk mendukung emisi nol bersih, perseroan akan mengembangkan bisnis enregi terbarukan dari panas bumi dan solar. “Perseroan berharap dengan adanya bisnis ini akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kinerja bisnis penyedia tenaga listrik dan uap,” tulis penjelasan perseroan kepada BEI.

Saat ini perseroan menjalankan kegiatan usaha utama di bidang pertambangan dan perdagangan batu barat dan emas di Indonesia, Singapura dan Australia, juga penyedia tenaga listrik dan uap di Indonesia, teknologi, dan perdagangan pupuk, pestisida daan bahan kimia, melalui lebih dari 110 entitas anak usaha.   Tiga di antara anak entitas usaha itu, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sebagai perusahaan publik tercatat  di Bursa Indonesia (BEI), Golden energy and Resources Limited (GEAR) tercatat di Bursa Singapore (SGX) dan Stanmore Resources Limited (SMR) tercatat di Bursa Australia (ASX).

Dan untuk menjadikan perseroan dapat bergerak lebih efesien dalam pengelolaan bisnis, perseroan pada 23 Maret lalu telah menyampaikan akan menerima saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sekitar 2.848.721.125 saham. Jadi, perseroan dalam hal ini DSSA akan langsung memiliki 2.848.721.125 saham GEMS, dan tidak melalui perusahaan entitas anak lain yaitu GEAR.  Sebagai kompensasinya, perseroan (DSSA) akan mendivestasi kepemilikan sahamnya di GEAR. “Dengan demikian perseroan dapat melakukan manajemen bisnis dan control pengembangan secara langsung atas GEMS yang beroperasi di Indonesia,’ tulis perseroan.

Sebagai langkah memuluskan aksi korporasi itu, pada 2 Mei mendatang, perseroan akan melakukan RUPSLB, dan dalam waktu bersamaan juga GEAR akan mengadakan hal yang sama yaitu RUPSLB GEAR.

Perseroan akan menyampaikan pemegang saham GEAR, bahwa akan adakan pengurangan modal perseroan yaitu kepemilikan saham pada GEAR. Sebagai kompensasi perseroan akan tawarkan pemegang saham GEAR untuk menerima saham GEMS.

Begitu juga perseroan yang memiliki saham pada GEAR akan menerima 48,43% saham GEMS yang dimiliki GEAR, dan dalam waktu yang sama perseroan juga menawarkan pengalihan saham GEAR kepada Duchess.

Dalam waktu yang bersamaan GEAR membagikan saham GEMS kepada pemegang saham melalui pembagian dividen saham GEMS dan rencana pengurangan modal pada GEAR.  Dari pelepasan dan pengalihan hak seluruh saham GEAR kepada Duchess, perseroan menerima pembayaran dari Duchess.

Dan jika seluruh pemegang saham GEAR tidak berkenan mengambil atau menukar dengan saham GEMS, perseroan sebagai induk usaha (DSSA) telah menyatakn diri sebagai pihak pembeli siaga untuk maksimum membeli dan menguasai 50% saham GEMS. Dengan asumsi semua pemagang saham GEAR lainnya memilih untuk menjadi pemegang saham yang berhak atas dana tunai, maka perseroan akan menguasai 55,46% saham GEMS.

Dan GEAR juga akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk mengambilalih sisa 50% saham GEMS dari yang berhak atas dana tunai.  Jika proses transaksi berlajalan lancar, maka GEAR akan menjadi perusahaan tertutup.

Berdasarkan keterangan perseroan, bahwa untuk menguasai dan memiliki 55,46% saham GEMS, perseroan tidak membutuhkan dana dari kas perseroan secara langsung. Mengingat saham GEMS akan dibagikan sebagai dividen dan pengembalian modal GEAR. Sementara itu untuk perseroan membeli saham GEMS yang dimiliki GEAR dari pemegang yang berhak atas dana tunai, perseroan akan menggunakan dana hasil dari pengalihan saham GEAR yang dimiliki perseroan kepada Duchess. Namun tidak diketahui berapa nilai saham perseroan yang akan dibayarkan Duchess.

Setelah transaksi rampung,  maka perseroan (DSSA) akan memiliki saham GEMS secara langsung dan tidak melalui GEAR lagi. Dengan kata lain, perseroan akan memperoleh dividen langsung dari GEMS sebagai pemegang saham mayoritas. Sebagai catatan tahun 2022 lalu saja, GEMS membagikan dividen sekitar US$400 juta.

Aset Melorot

Hanya saja konsekuensi dari aksi korproasi ini, akan  membuat aset perseroan jatuh melorot tajam. Dalam simulasi yang disampaikan, tercatat paska restrukturisasi ini, asset perseroan tercatat hanya Rp2,777 triliun dari yang sebelumnya posisi desember 2022 senilai Rp6,431 triliun.

Begitu juga dengan libilitis alias kewajiban utang pun alami penurunan tajam sekitar 68,55% dari senilai Rp3,489 triliun menjadi Rp1,097 triliun. Hal yangs ama juga terjadi dalam hal permodalan menyusut dari Rp2,991 triliun menjadi Rp1,675 triliun.  Sedangkan dalam hal pendapatan dan perolehan laba tidak alam penurunan signifikan.

Aksi korporasi ini disikapi investor secara reaktif dan negatif, hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan harga saham DSSA yang cukup lumayan. Sejak akhir maret lalu hingga jelang akhir April 26 April, atau sekitar sebulan isu negative membuat tekanan terhadap harga saham.  Harga saham akhir Maret berada di kisaran Rp34.800 per saham, dan pada 26 April melorot pada level Rp33.950 atau turun sebanyak Rp850 per saham atau sekitar 2,44%.

Sebaliknya dengan saham GEMS dalam alur datar menuju areal positif berada pada kisaran harga Rp6.500-6.700. Di mana pada akhir maret hingga awal Apri berada di bawah level Rp6.500 per saham,  maka mulai memasuki akhir April ada arah kenaikan.

Share This Article

Related Articles

Responses