Tips Untuk Menghindari Penipuan Investasi Reksadana

Penipuan Investasi Reksadana

Meskipun sudah jelas-jelas dilarang, sayangnya kasus penipuan investasi seperti investasi bodong atau ilegal masih juga marak ditemukan. Dan fakta ini barangkali jadi salah satu alasan mengapa kamu masih juga ragu untuk mulai berinvestasi, bahkan meskipun kamu sudah benar-benar paham dan sadar apa manfaatnya, terutama bagi keuangan kamu di masa depan.

Salah satu contoh investasi ilegal yang terbilang sering ditemukan adalah penipuan investasi reksadana. Padahal, reksadana adalah pilihan investasi yang sangat cocok untuk semua jenis investor, termasuk pemula seperti kamu. Kalau begini, kira-kira apa yang bisa dilakukan untuk menghindari hal tersebut, ya?

Baca juga: Reksadana : Investasi Aman Yang Cocok untuk Pemula

Menghindari Penipuan Investasi Reksadana Ilegal

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari penipuan investasi reksadana, meskipun kamu merupakan pemula dalam bidang investasi ini. Kalau begitu, hal apa yang bisa kamu lakukan agar tidak menjadi korban investasi bodong? Simak tipsnya berikut ini!

1. Pastikan Jelas dan Legal

Tahukah kamu kalau tidak sembarang orang atau instansi bisa menghimpun dana untuk diinvestasikan? Sebab, siapapun yang menjalankan aktivitas ini wajib terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Oleh karena itu, indikator pertama yang bisa langsung kamu pakai sebagai patokan untuk menghindari penipuan investasi adalah dengan memastikan apakah perusahaan tersebut sudah resmi terdaftar di OJK atau belum. Kamu juga bisa cek izinnya di BAPPEBTI jika perusahaan tersebut menawarkan investasi komoditi atau berjangka. Kalau tidak ada izinnya, sudah bisa kamu pastikan perusahaan tersebut ilegal dan investasinya bodong.

2. Hasil Imbal yang Realistis

Dalam investasi – termasuk reksadana – selalu ada yang namanya risiko. Dan risiko ini ada tingkatannya. Ketika suatu instrumen investasi memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tingkat resikonya juga sama tingginya.

Apabila ada yang memberikan iming-iming investasi keuntungan luar biasa besar dan bahkan terlalu tinggi, tapi mengklaim bahwa risikonya sangat rendah, kamu jelas harus berhati-hati.

3. Cari Tahu Riwayatnya

Hidup di era internet seperti sekarang ini mempermudah kamu dalam mendapatkan informasi penting dengan cepat. Jadi, kamu bisa mencari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan investasi yang menawarkan reksadana lewat internet.

Cara ini dapat kamu lakukan apabila kamu sudah memastikan legalitasnya. Dengan begitu, kamu bisa menemukan informasi lebih jelas tentang riwayat atau rekam jejak perusahaan yang bersangkutan. Misalnya lewat review atau testimoni di media sosial maupun blog orang lain.

4. Jangan Investasi Kalau FOMO

FOMO atau fear of missing out alias ikut-ikutan orang lain saja adalah salah satu motivasi yang sering penipuan investasi bodong miliki. Padahal, meskipun kamu telah memutuskan untuk berinvestasi di reksadana yang lebih mudah dan praktis bagi pemula, kamu juga tetap perlu mempelajari soal reksadana maupun investasi secara umum.

Jangan sampai kamu malah salah pilih investasi dan bahkan jadi korban investasi bodong hanya karena tren. Karena kalau kamu sampai mengalami kerugian, tentu kamu sendiri yang menanggung kerugian tersebut, bukan?

Baca Juga: Yuk Pahami Perbedaan Antara Saham dan Reksadana!

5. Cari Tahu Pengelolaan Dana Investasinya

Dalam investasi reksadana, ada yang namanya prospektus yang memuat segala informasi penting mengenai manajer investasi, perusahaan, hingga investasi. Prospektus ini wajib calon investor pahami sejak awal. Dan jika masih ada yang kamu rasa belum cukup jelas, kamu bebas mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi lebih mendetail.

Apabila kamu menemui perusahaan yang menawarkan investasi, tapi tidak jelas dan tidak transparan dalam memberikan informasi, tentu hal ini merupakan salah satu sinyal yang wajib kamu waspadai.

Itu dia 5 tips utama yang bisa kamu lakukan untuk menghindari penipuan investasi, baik itu investasi reksadana secara khusus maupun investasi secara umum.

Baca lainnya: Jangan Salah Paham, Berikut Perbedaan Fintech dan Bank Digital

Share This Article

Related Articles