Ratu Elizabeth II Meninggal dan Dampaknya Terhadap Ekonomi UK

Ratu Elizabeth II Meninggal dan Dampaknya Terhadap Ekonomi UK

Kerajaan Inggris secara resmi mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II pada usia 96  pada Kamis, 8 September waktu setempat. Kepergian pemimpin terlama Kerajaan Inggris itu terjadi pada saat ekonomi Inggris berada di ambang resesi. 

Ketika Elizabeth II meninggal, tahta tertinggi akan tergantikan oleh putra sulungnya, Pangeran Charles, yang secara otomatis menjadi Raja Inggris dan kepala negara dari beberapa negara persemakmuran lain. 

Raja Charles III akan mengunjungi setiap negara di Inggris dalam beberapa hari kedepan. 

Ini adalah dampak ekonomi yang dihadapkan oleh Inggris dan negara-negara persemakmurannya.

Baca juga: Sertifikasiku Berhasil Mengadakan Pelatihan Manajemen Risiko Level Utama

Dampak Ekonomi Pasca Kematian Ratu Elizabeth

Dampak Ekonomi Pasca Kematian Ratu Elizabeth

1. Ancaman Resesi

Kepergian Ratu Inggris ini bertepatan saat benua hijau akan menghadapi risiko resesi. Inggris juga menghadapi transisi politik dengan pemilihan Perdana Menteri baru. 

Ekonomi Inggris menyusut 0,1% pada kuartal kedua. Setelah pertumbuhan 0,8% sederhana pada kuartal pertama. Jika kontrak kuartal tiga kembali, Inggris secara resmi akan memasuki resesi pada kuartal keempat atau  akhir tahun. 

Risiko resesi meningkat karena inflasi  Inggris  terus meningkat. Inflasi pada bulan juli tahun ini mencapai 10,1%, pertama kali dalam sepuluh tahun melebihi 10%. Kamar Dagang Inggris (BCC) telah menurunkan ekspektasi  pertumbuhan ekonomi di Inggris tahun ini menjadi 3,3% dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,5%. 

Dalam jangka pendek, resesi kemungkinan besar terjadi tahun ini dengan penurunan yang kemungkinan terjadi selama tiga kuartal berturut-turut dari kuartal kedua hingga akhir tahun.

2. Bursa Efek London Tutup

Bursa Efek London dan sektor ekonomi lainnya akan tutup pada hari pemakaman Ratu Elizabeth II, yang berdampak pada ekonomi Inggris. Jika  London Stock Exchange tutup, itu berarti tidak ada perdagangan yang terjadi di pasar saham. Hal ini tentunya dapat merugikan ekonomi bahkan hingga miliaran pound. 

Selain itu, beberapa area juga akan tutup selama pengoperasian London Bridge. Meskipun perusahaan tidak wajib untuk memberikan hari libur kepada karyawannya, kebanyakan orang bolos kerja pada hari pemakaman Ratu .

3. Pertokoan akan Tutup

Toko-toko juga akan tutup dan juga jam operasional akan berkurang karena kebaktian gereja dan upacara peringatan di seluruh Inggris. Semua bisnis dan toko di Inggris juga akan tutup setidaknya selama satu hari. Biasanya hari pemakaman Ratu.

4. Penarikan Mata Uang

Salah satu dampak dari meninggalnya Ratu Elizabeth II adalah tergantikannya desain perak yang dulunya milik Ratu Elizabeth II, menjadi pewaris takhta berikutnya, yaitu Pangeran Charles III. 

Menurut The Guardian, saat ini ada sekitar 5 miliar  poundsterling tagihan yang beredar dengan nilai total hingga £ 80 miliar  atau setara dengan Rp 1,375 triliun. Ini berarti bahwa setiap mata uang yang terlihat bergambar Ratu Elizabeth II akan segera ditarik dari peredaran. 

Mata uang baru ini tidak hanya berlaku untuk Inggris Raya, tetapi juga untuk negara-negara Persemakmuran Inggris, karena gambar Ratu juga muncul di uang kertas mereka. Kemungkinan akan memakan waktu dua tahun untuk menarik semua uang ini. 

Selain pengembalian uang, beberapa instrumen negara dan kerajaan lainnya juga akan berubah. Ini termasuk mengganti perangko, dengan Bendera Nasional.

Baca selanjutnya: Sertifikasiku Sukses Menyelenggarakan Kelas Pelatihan Manajemen Risiko Level Utama

Share This Article

Related Articles