BBM Naik, Ini Dia Pengaruhnya Dalam Kehidupan!

BBM Naik, Ini Dia Pengaruhnya Dalam Kehidupan!

Sabtu, 3 September 2022, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (mazut oil) atau meniadakan subsidi BBM. Beragamnya reaksi kenaikan harga BBM pada pembahasan sebelumnya tidak menyurutkan langkah pemerintah. 

Pertalite mengalami peningkatan dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000/liter. Harga untuk diesel berkisar antara Rp 5.150 hingga Rp 6.800 per liter. Sedangkan Pertamax yang tidak bersubsidi naik menjadi Rp 1.500 dari sebelumnya Rp 12.500/liter.

Dari segi ekonomi, kenaikan harga BBM jelas akan meningkatkan biaya produksi, mendorong inflasi biaya, yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, menurunkan upah riil dan konsumsi rumah tangga. 

Padahal, kita tahu bahwa konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang utama produk domestik bruto (sekitar 50%) dan merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Secara sektoral, sektor-sektor yang boros bahan bakar mau tidak mau akan menyusut paling banyak, termasuk transportasi darat, transportasi laut, transportasi kereta api, layanan ekspres dan pengiriman. 

Untuk dapat bertahan, sektor-sektor tersebut tentunya akan menaikkan harga dan hal ini dapat dilihat dari meningkatnya biaya transportasi. Selain ini ada beberapa dampak lain yang timbul dari kenaikan BBM ini.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal dan Dampaknya Terhadap Ekonomi UK

Dampak yang Hadir Pasca Naiknya Harga BBM

Dampak yang Hadir Pasca Naiknya Harga BBM

1. Penurunan Daya Beli

Penurunan daya beli dalam jangka pendek disebabkan oleh berkurangnya efek pendapatan riil, meskipun bebannya akan bervariasi sesuai dengan tingkat pendapatan rumah tangga.

Terutama kelompok rumah tangga yang lebih miskin/miskin yang tidak memiliki cukup ruang untuk menangani masalah arus kas jangka pendek.

Harga BBM yang naik ini tentunya akan memberikan dampak besar bagi kondisi ekonomi.

2. Bahan Pokok Lain Akan Naik

Pada saat yang sama, kenaikan harga BBM akan menaikkan harga komoditas lain yang tentunya merugikan masyarakat menengah ke bawah yang masih dalam proses pemulihan ekonomi pasca dilanda pandemi Covid-19.

3. Meningkatnya Pengangguran

Aspek sosial masyarakat adalah mendorong peningkatan pengangguran. Pasalnya, bahan bakar merupakan bahan baku dasar kegiatan usaha, dengan kenaikan harga akan meningkatkan biaya produksi. Untuk pertimbangan efisiensi produksi, pilihan yang harus diambil perusahaan adalah menghentikan proses perekrutan karyawan baru hingga mereka terpaksa keluar (PHK). Hal ini berpotensi meningkatkan angka pengangguran.

4. Kriminalitas Cenderung Tinggi

Naik harga BBM ini juga akan menyebabkan peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Dengan kriminalitas yang tinggi ini akan memberikan berbagai dampak dan kemungkinan untuk menjadi lingkaran setan yang ada dalam masyarakat.

Baca juga: Sertifikasiku Berhasil Mengadakan Pelatihan Manajemen Risiko Level Utama

Share This Article

Related Articles