
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Program Kartu Prakerja merupakan bagian dari prioritas Pemerintah Indonesia di bidang pembangunan sumber daya manusia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Program Kartu Prakerja sebagai program “Skilling, Reskilling, and Upskilling”. Program ini, lanjutnya, merupakan bagian dari prioritas Pemerintah Indonesia di bidang pembangunan sumber daya manusia.
“Program ini menggambarkan bagaimana teknologi digital dapat berkontribusi dan dimanfaatkan untuk menjawab permasalahan nyata yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di bidang ketenagakerjaan,” ungkap Menko Airlangga dalam pertemuan dengan Member of the Executive Committee World Economic Forum (WEF) Joo-Ok Lee di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (28/02).
Pemerintah, lanjutnya, perlu memanfaatkan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja berkelanjutan yang pada akhirnya berkontribusi pada pengentasan kemiskinan
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai agenda ekonomi prioritas yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yang sekiranya dapat didukung oleh WEF, seperti ekonomi digital, ketenagakerjaan, transisi energi, hingga rantai pasok kendaraan listrik.
Terkait dengan ketenagakerjaan, WEF membagikan “Jobs Accelerator” dan “Jobs Consortium” sebagai inisiatif global untuk bekerja sama menciptakan lapangan kerja, mengidentifikasi investasi untuk lapangan kerja dan jenis pekerjaan baru, serta memberikan dukungan terhadap lapangan kerja yang berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, WEF juga mengundang Menko Airlangga untuk hadir pada pertemuan The Growth Summit yang diagendakan pada bulan Mei 2023 di Jenewa, Swiss.
Posisi Strategis
Menjadi anggota dalam berbagai forum kerja global seperti Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), menegaskan posisi penting dan strategis Indonesia. Indonesia sebagai global middle power yang secara substansial mampu mempengaruhi agenda global serta menjadi bagian dari solusi permasalahan global.
Topik mengenai ASEAN juga menjadi perbincangan hangat dalam gelaran Pertemuan Tahunan WEF 2023. Ini disebabkan ASEAN mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 5,5% pada tahun 2022. ASEAN juga merupakan kawasan yang mencatat pertumbuhan positif dalam masa pemulihan pascapandemi Covid-19. Indonesia sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31% pada tahun 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Member of the Executive Committee WEF Joo-Ok Lee.
Lebih lanjut, untuk mendukung Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023, Menko Airlangga meminta WEF untuk dapat menyelenggarakan kegiatan dengan melibatkan pada CEO global dan kawasan Asia Tenggara sebagai showcase keberhasilan ASEAN dalam menjaga pertumbuhan ekonomi serta inisiatif-inisiatif yang dihasilkan dalam Keketuaan ASEAN Indonesia.
Sehubungan dengan topik rantai pasok kendaraan listrik, Menko Airlangga mengusulkan konsep electronic-mobility (e-mobility) yang tidak terbatas pada kendaraan listrik. Konsep ini dapat mencakup secara lebih luas mulai dari pemanfaatan bahan baku, kerja sama investasi, insentif fiskal, hingga pemanfaatan e-mobility untuk transportasi publik.