Q1/2023, Pendapatan PGAS Tumbuh 11,57%

JAKARTA –PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) salah satu satu sub holding PT Pertamina (Persero), pada periode tiga bulan pertama 2023 (Januari-Maret), berhasil membukukan pendapatan senilai Rp933,745 miliar. Hal ini alami pertumbuhan sekitar 11,57% dibanding periode sama tahun lalu (year to year) yang hanya Rp836,915 miliar.

Sayangnya, pertumbuhan pendapatan ini juga diikuti pertumbuhan beban pokok pendapatan, yang lebih besar lagi 16,30% dari Rp650,831 miliar menjadi Rp756,901 miliar. Hal ini menjadikan perolehan laba bruto pun turun dari Rp186,083 miliar menjadi Rp176,843 miliar.

Penurunan laba kotor juga diikuti dengan penurunan pendapatan lain-lain  dan kenaikan beban umum dan administrasi, sehingga laba bersih perseroan juga melorot sebesar Rp21,570 miliar atau hanya mencapai Rp118,128 miliar per Maret 2023. Laba ini alami penurunan 15,44% dari sebelumnya periode sama tahun lalu yang mencapai Rp139,698 miliar.

Dalam hal beban utang (liabilitas) perseroan yang jangka pendek alami kenaikan naik dari 992,569 miliar menjadi Rp1,081 triliun, Sementara utang jangka panjang turun sedikit, sehingga total liabilitas tidak alami perubahan signifikan hanya naik sekitar Rp36 miliar. Selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023, perseroan juga telah melakukan pembayaran dipercepat angsuran sebesar US$50 juta

Aset perseroan juga alami kenaikan naik dari periode 31 Desember 2022 yang mencapai Rp7,194 triliun naik menjadi Rp7, 357 triliun per 31 Maret 2023.

2022, Raih Laba Rp4,84 Triliun

Sebelumnya perseroan melaporkan bahwa selama tahun 2022, berhasil raih laba yang didistribusikan ke entitas induk senilai US$326,2 juta setara dengan Rp4,84 triliun (kurs IDR/US$: Rp 14.850). Raihan laba 2022, bertumbuh sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba bersih tersebut berasal dari pendapatan sebesar US$3,6 miliar. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar US$780,5 juta, laba operasi sebesar US$592,2 juta dan EBITDA sebesar US$1.216,8 juta.

Direktur Utama PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto, menyatakan selama tahun 2022, volume niaga gas periode Januari sampai dengan Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 sebesar 1.190 MMSCFD.

Menurut Haryo, pencapaian kinerja selama 2022, dapat diarih dengan cara terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission. Selain itu, dalam menghadapi kondisi eksternal yang ada, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.

“Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan Niaga Gas Bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas,” ungkapnya.

Dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas di tahun 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan tahun 2022. Adapun transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD. Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 ton per hari.

PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94% atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan.

“Pada tahun 2023 kami memegang komitmen untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE),” pungkas Haryo.

Share This Article

Related Articles

Responses