Kenali Dulu Risiko Umum Berinvestasi di Reksadana

Tren bebas finansial muncul semenjak banyak orang yang ingin menikmati hari tua tanpa bekerja terlalu keras. Salah satu cara agar bebas finansial adalah dengan melakukan investasi melalui aplikasi manajer saham. Namun sebelum berinvestasi, ada baiknya apabila kamu tahu apa saja risiko investasi yang bisa muncul.

Aplikasi manajer saham ada banyak macamnya di Indonesia, salah satu yang paling populer adalah Reksadana. Kamu dapat mengaksesnya melalui Bibit. Ia memberikan pelayanan kepada penggunanya untuk memilih cara menabung dengan investasi dengan rekomendasi terbaik.

Reksadana merupakan kumpulan dana investor yang terkelola secara rapi oleh manajer investasi agar tersimpan dalam kategori aset keuangan seperti saham, obligasi, deposito, serta pasar uang. Berikut adalah risiko investasi yang umum ditemukan saat berinvestasi di Reksadana yang harus kamu ketahui.

Baca juga: Tips Untuk Terjun ke Investasi Saham Sampai Cuan Maksimal

1. Risiko Umum di Pasar Modal

Reksadana sebagai penyedia produk di pasar modal merupakan salah satu yang memiliki kerentanan yang cukup parah mengingat adanya pengaruh dari beberapa faktor, termasuk risiko pasar. Perubahan ini akan terjadi terus-menerus dan dampaknya adalah naik turunnya pasar saham.

Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko investasi ini adalah kebijakan pemerintah dan keadaan politik suatu negara, pergerakan suku bunga, dan adanya perubahan yang terjadi karena adanya campur tangan para investor secara luas.

2. Risiko Investasi dengan Pembiayaan Pinjaman

Risiko yang kedua akan muncul apabila uang yang kamu jadikan modal investasi berasal dari uang pinjaman. Umumnya, mereka yang berinvestasi harus menggunakan uang dingin yang berarti uang tersebut tidak tergolong dalam tabungan namun uang darurat.

Kendati demikian masih ada yang menggunakan uang pinjaman untuk melakukan investasi. Apabila kamu berencana demikian, beberapa hal yang harus kamu ketahui adalah uang pinjaman dapat menjadi boomerang baik dalam keuntungan atau kerugian saat berinvestasi.

Selain itu, apabila nilai investasi menurun drastis jumlah agunan dari lembaga keuangan bisa jadi naik. Kamu harus bersiap dan bersedia membayar jumlah agunan yang tidak dapat diprediksi. Sebagai tambahan, ada suku bunga dari pinjaman yang juga harus kamu perhatikan.

Itulah beberapa risiko umum berinvestasi di Reksadana apabila kamu menggunakan uang panas atau pinjaman saat melakukan investasi.

3. Risiko Efek

Yang ketiga adalah satu yang paling sering terjadi dan tidak dapat diprediksi. Risiko efek berhubungan dengan implikasi turunnya peringkat kredit perusahaan atau adanya default oleh perusahaan penerbit tentang pembayaran kupon dan pokok obligasi.

4. Risiko Likuiditas

Bursa pasar modal adalah pusat dari informasi tentang investasi yang harus kamu ketahui. Risiko investasi yang keempat ini dapat mempengaruhi investor agar tidak dapat menjual efek dengan nilai yang cukup baik sebab selalu ada pengaruh yang besar dari bursa pasar modal.

5. Risiko Inflasi

Risiko umum kelima dalam berinvestasi di Reksadana adalah inflasi yang dapat menyebabkan kerugian bagi para investor. Alasan di balik potensi kerugian investasi adalah adanya kenaikan harga barang-barang yang dikonsumsi di pasaran.

6. Risiko Manajer Investasi

Risiko investasi reksadana sebagai manajer investasi memiliki pengaruh besar bagi para investornya. Peran penting Reksadana meliputi pengalaman, teknik, keahlian, serta proses yang diterapkan. Apabila peran tersebut belum terpenuhi, risiko dapat menghasilkan potensi kerugian yang memburuk dan mengancam investasi yang dilakukan.

Baca juga: Berinvestasi di Saham dan Reksadana yang Menguntungkan

Yuk Hindari Risiko Investasi Reksadana!

Berinvestasi memang memberikan kepuasan tersendiri apabila hasil yang kamu dapat adalah kenaikan dan keuntungan, namun apabila kamu mendapat kerugian maka kamu juga yang akan bersedih.

Itulah pentingnya mengetahui apa saja risiko investasi agar kamu dapat bersiap sebelum terkena dampak tersebut. Semoga berhasil!

Baca juga: Tips Untuk Menghindari Penipuan Investasi Reksadana

Share This Article

Related Articles