Berinvestasi di Saham dan Reksadana yang Menguntungkan

Saham dan Reksadana

Belakangan ini minat anak muda untuk berinvestasi di saham maupun reksadana semakin tinggi. Fenomena tersebut tidak lepas dari keinginan untuk memperoleh keuntungan finansial dari kedua instrumen investasi tersebut.

Baik ekuitas maupun reksadana memang memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Meski demikian, investor sebaiknya memiliki pengetahuan yang memadai terkait dunia investasi secara umum hingga jenis-jenis instrumennya.

Maka dari itu, artikel ini akan memberikan informasi mengenai investasi saham dan reksadana secara lengkap.

Dengan begitu, kamu akan mendapatkan hasil maksimal berupa tujuan keuangan sesuai rencana yang telah kamu tetapkan. Simak penjelasan lengkap berikut hingga akhir untuk mengetahui pengertian, untung rugi, serta tips kedua aset pasar modal tersebut.

Baca juga: Cara Investasi Reksadana Agar Bisa Cuan Maksimal

Mengenal Investasi Saham dan Caranya

Mengenal Investasi Saham dan Caranya

Investasi merupakan kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh individu maupun badan usaha tertentu dengan tujuan mencapai tujuan keuangan. Ada beragam bentuk aset atau instrumen penanaman modal yang bisa kamu lakukan.

Salah satunya adalah saham atau bisa juga disebut ekuitas. Dengan memiliki aset tersebut, maka investor berhak atas beberapa hal.

Misalnya klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, serta berhak hadir pada RUPS. Aset pasar modal ini termasuk dalam penanaman modal berisiko tinggi. Untuk itu, kamu perlu mengetahui cara dan strateginya.

Cara berinvestasi di saham bagi investor pemula sebenarnya tidak sulit. Agar memiliki aset berupa ekuitas, kamu harus membeli aset tersebut yang ada di stock market melalui perusahaan sekuritas.

Saat ini, membeli aset pasar modal tersebut sangat mudah berkat hadirnya aplikasi investasi dari sekuritas resmi. Sehingga kamu bisa membelinya secara online lewat aplikasi tersebut. Jumlah minimal pembelian adalah 1 lot (100 lembar).

Baca juga: Jangan Salah Paham, Berikut Perbedaan Fintech dan Bank Digital

Pahami Keuntungan yang Diterima dan Risikonya

Sebelum melakukan investasi saham dan reksadana, kamu wajib mengetahui bagaimana potensi keuntungan maupun risiko kerugian keduanya. Adapun keuntungan dan risiko menanamkan modal pada aset ekuitas antara lain:

1. Keuntungan dari Pembagian Dividen

Dividen merupakan sebagian keuntungan dari perusahaan yang mereka salurkan kepada investor. Pembagian dividen biasanya terjadi setelah adanya keputusan dalam RUPS. Untuk mendapatkan dividen, kamu harus melakukan hold sampai tanggal pembagian.

2. Keuntungan dari Capital Gain

Keuntungan investasi saham dari capital gain yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Misalnya harga ekuitas perusahaan A mengalami kenaikan dari 1.700 ke 2.000 per lembarnya. Maka kamu mendapat keuntungan 300/lembar.

3. Risiko Capital Loss

Ini adalah kebalikan dari capital gain. Sebagai contoh, kamu membeli ekuitas perusahaan B dengan harga 1.700/lembar kemudian menjualnya ketika harganya 1.500/lembar. Maka kamu mengalami kerugian sebesar 200/lembar.

4. Risiko Likuidasi

Risiko investasi saham berikutnya adalah terjadinya likuidasi, yakni kondisi di mana perusahaan dinyatakan pailit atau bangkrut. Jika suatu perusahaan dilikuidasi, maka dana investasi para investor hilang.

Baca juga: Begini Caranya Menghitung Keuntungan dari Investasi Saham

Tips Investasi di Saham agar Untung

Menanamkan sejumlah modal di instrumen pasar modal memiliki banyak tantangan. Jika memutuskan akan investasi saham dan reksadana, ada baiknya mempelajari beberapa tips penting berikut ini.

1. Temukan Perusahaan yang Untung

Kamu perlu mengusahakan agar mencari emiten dengan profil baik. Untuk melihatnya, kamu bisa memeriksa stabilitas pendapatan serta laba emiten pada periode 1 sampai 10 tahun terakhir.

2. Periksa Laporan Keuangan

Untuk memastikan kondisi fundamental suatu perusahaan, periksalah laporan keuangannya. Ini juga berlaku pada emiten dimana aset saham kamu berada. Diantaranya memeriksa ekuitas, liabilitas, ROE, dan aspek lainnya.

3. Pilih Sekuritas yang Aman

Pada saat melakukan investasi saham dan reksadana sekalipun, pastikan memilih platform sekuritas yang aman. Pilihlah sekuritas yang terdaftar resmi dan berada di bawah pengawasan OJK. Ketahui juga bagaimana rekam jejaknya.

Baca juga: Simak Penyebab Tingginya Pertumbuhan Fintech di Indonesia

Mengenal Investasi Reksadana dan Caranya

Reksadana adalah salah satu aset pasar modal yang banyak dipilih oleh para investor. Ini merupakan wadah untuk menghimpun dana investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dengan cara menginvestasikannya pada portofolio efek.

Investasi saham dan reksadana memang sama-sama memiliki risiko kerugian. Meski demikian, aset ini memiliki risiko lebih rendah. Hal tersebut karena dana para investor dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI) yang ahli.

Kamu bisa berinvestasi di aset tersebut dengan semakin mudah karena bisa dilakukan secara online.

Namun sebelum memilih produk, kamu perlu mengetahui apa saja jenis-jenisnya agar tidak salah pilih. Jenis-jenis reksadana antara lain:

  • Investasi Reksadana saham, yakni penempatan dananya diinvestasikan pada portofolio ekuitas dengan komposisi minimal 80 persen.
  • Pasar uang, yaitu penempatan dananya diinvestasikan pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia, obligasi, dan lainnya.
  • Pendapatan tetap, yaitu penempatan dananya diinvestasikan pada portofolio efek surat utang seperti Surat Utang Negara, obligasi, sukuk dengan komposisi minimal 80 persen.
  • Reksadana campuran, yaitu pilihan investasi saham dan reksadana sekaligus karena portofolionya terdiri dari campuran atau gabungan ekuitas dan obligasi.

Baca juga: Inovasi Bisnis untuk Keberlangsungan Bisnis Jangka Panjang

Pahami Untung Rugi Investasi Reksadana

Berikut ini yang perlu kamu perhatikan dengan cermat agar tidak salah mengambil keputusan.

1. Keuntungan Berinvestasi di Reksadana

Beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dari berinvestasi reksadana adalah:

  • Bisa mulai investasi dengan modal lebih minim
  • Manajer Investasi akan mengelola dana modal sehingga tidak harus memiliki keahlian mengelolanya sendiri
  • Risiko kerugian lebih rendah berbanding investasi saham
  • Banyak pilihan produk reksadana yang bisa kamu sesuaikan dengan profil risiko

2. Risiko Berinvestasi di Reksadana

Adapun risiko yang harus kamu perhatikan di reksadana adalah:

  • Penurunan nilai aktiva bersih per unit penyertaan yang bisa terjadi dari keputusan investasi MI
  • Efek likuiditas adalah risiko tidak dapat melakukan penarikan dana karena banyaknya investor menarik dana mereka (redemption). Efek Risiko likuidasi juga ada pada investasi saham
  • Risiko wanprestasi atau gagal bayar merupakan sebuah kondisi jika rekan usaha MI gagal memenuhi kewajibannya

Baca juga: Yuk Simak Perbedaan Investasi Reksadana Syariah dan Konvensional

Tips Investasi Reksadana agar Untung

Sebelum menempatkan dana yang kamu miliki di instrumen reksadana, pahami dulu beberapa tips berikut ini:

1. Kenali Profil Risiko

Sederhananya, profil risiko adalah kemampuan investor menerima risiko investasi. Ada 3 profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Jika kamu termasuk investor agresif, tidak ada salahnya memilih reksadana saham.

2. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu

Pastikan mengetahui apa tujuan menanamkan modal di instrumen ini. Selain itu, tentukan juga jangka waktunya sehingga kamu dapat merencanakan strategi terbaik agar tujuan keuangan bisa tercapai sesuai target.

3. Pilih Produk Reksadana yang Sesuai

Terdapat beragam produk reksadana yang tersedia. Pilihlah produk sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan kamu. Sehingga kamu mendapatkan keuntungan yang sesuai juga.

Aktivitas penanaman modal memiliki dua sisi berbeda, yaitu potensi untung dan risiko mengalami kerugian. Pelajari artikel kami lainnya yang membahas seputar investasi saham, reksadana dan sebagainya agar kamu jadi investor sukses.
Baca lainnya: Yuk Pahami Perbedaan Antara Saham dan Reksadana!

Share This Article

Related Articles