Saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) 2 Kali ARA

JAKARTA– Harga saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) pada perdagangan sesi pertama hari ini alami kenaikan harga 34,81% menyentuh ARA (auto rejection atas) mencapai level Rp182 per saham. Ini untuk kedua kali harga sahamnya menyentuh batas ARA sejak listing perdana Jumat, 12 Mei lalu.

Perseroan yang bergerak di bidang usaha penyewaan forklift dan material handling equipment lainnya, menawarkan harga saham perdana senilai Rp100 per saham dengan jumlah 1,750 miliar saham. Artinya perseroan telah meraih dana segar dari IPO senilai Rp175 miliar.

Dengan diraihnya dana segar, perseroan berencana untuk melakukan ekspasi guna mengejar target perolehan laba bersih yang dapat melonjak  hingga 40%–50% pada akhir 2023. Ekspansi akan dilakukan dalam bentuk pembeliaan kendaraan forklift guna meningkatkan kebutuhan dan kecepatan layanan kepada konsumen perseroan.

Seluruh dana seggar hasiI IPO akan digunakan untuk modal kerja yang rinciannya terdiri dari, sebesar 43,99% atau sekitar Rp75,00 miliar akan digunakan untuk pembelian 250 unit forklift dan material handling equipment lainnya dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi unit rental Perseroan. Sisanya sekitar 14,70% atau sekitar Rp25,06 miliar akan digunakan untuk pembelian 189 unit lithium battery dan 250 unit lithium battery charger dalam rangka menunjang operasional electric forklift Perseroan. Sebesar 3,48% atau sekitar Rp5.94 miliar akan digunakan untuk pembelian 20 unit kendaraan operasional dalam rangka menunjang operasional Perseroan. Sementara selebihnya digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.

Target Pendapatan Tumbuh 30%

Dengan adanya penambahan unit forklift, perseroan telah mentargetkan perolehan pendapatan, khsusunya dari rental bisa meningkat 30% pada tahun ini.

Dalam laporan keuangan 2022 yang tidak diaudit, SMIL melapporkan telah mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 264,04 miliar. Perolehan itu alami penurunan 12,32% secara tahunan.

Penurunan pendapatan usaha tersebut membuat laba bersih SML Rental ikut menyusut hingga 28,62% secara tahunan dari Rp 74,93 miliar di 2021 menjadi Rp 53,49 miliar pada 2022.

Direktur Utama Sarana Mitra Luas Hadi Suhermin menjelaskan, masih ada transaksi atau kegiatan yang belum dicatatkan secara akuntansi sehingga akan terlihat di kinerja 2023 ini.

Target kami tahun ini laba bersih meningkat 40%–50%. Untuk pendapatan kami targetkan bisa meningkatkan 30% pada 2023,” kata Hadi saat ditemui di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/5).

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Hadi, SML Rental akan menambah project dan tender. Per Maret 2023, SMIL mencatatkan proyek eksisting mencapai Rp 300 miliar.

Selain di bisnis rental alat konstruksi dan berat, SMIL juga akan memperluas bisnis dengan memberikan layanan. Hadi bilang pihaknya telah melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan.

“Rencananya tahun ini kami akan memberikan layanan services dan sudah melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan dan battery manufaturing karena itu harapnya pendapatan bisa meningkat,” ucap dia.

Share This Article

Related Articles

Responses