Ubah Fokus Bisnis Digitalisasi Banking, Aset Bank Raya Menyusut

Aset PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menurun 17,60% atau sebesar Rp3 triliun dari tahun 2021 sebesar Rp16,867 triliun menjadi Rp13,899 triliun pada akhir 2022..

Menurut menajamen, dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, bahwa penurunan aset lebih dipicu karena adanya penurunan penyaluran kredit hingga 33,09%, dari Rp11,608 triliun tersisa hanya Rp7,767 triliun pada akhir tahun lalu. Penurunan kredit itu karena perseroan sedang menata ulang bisnis dan focus pada pengembangan bisnis digital serta tidak lagi melakukan ekspansi kredit legacy.

Sedangkan dari sisi pasiva terjadinya penurunan dana pihak ketiga dari Rp13,496 triliun menjadi Rp9,815 triliun, menjadi pemicu terjadinya penurunan liabilities atau utang dari Rp14,409 triliun menajdi Rp10,510 triliun. Penurunan saving memang merupakan strategi perseroan untuk mencari dana murah melalui digital saving,

Sebagai anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Raya focus di bidang perbankan mikro, walau kienrja aset menurun, namun mampu membukukan laba usaha  senilai Rp11,46 miliar pada 2022.  Laba ini alami pertumbuhan luar biasa, dari awalnya alami kerugian pada 2021 senilai Rp3,04 triliun, menjadi untung..

Direktur Keuangan Bank Raya, Akhmad Fazri mengatakan dengan pencapaian yang telah diraih Bank Raya, ia berjanji akan terus menjaga kinerja dan juga terus fokus pada pertumbuhan yang sehat.  “Perseroan akan terus menjaga kinerja secara fundamental dan fokus pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Seni 17 April 2023, Jakarta.

Laba bersih emiten berkode saham AGRO tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp1,02 triliun pada 2022, meskipun menurun dari sebelumnya Rp1,62 triliun pada 2021.

Pendapatan bunga tersebut dikontribusikan tertinggi dari segmen menengah senilai Rp378,53 miliar, diikuti segmen ritel senilai Rp294,07 miliar, lalu segmen lainnya senilai Rp235,70 miliar, serta segmen konsumer senilai Rp121,65 miliar.

BRI Suntik Modal Tambahan

Sementara itu, pada akhir Desember lalu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) selaku induk usaha yang menguasai 85,72% saham Bank Raya Tbk (AGRO), menyatakan kembali menyuntikkan modal dan menambah kepemilikan saham pada perseroan. Hingga per akhir Desember 2022, BBRI menguasai 86,85% saham Bank Raya.

Sebelumnya BRI telah menyetorkan modal Rp 1,949 trilun dari total modal ditempatkan dan disetor penuh senilai Rp2,274 triliun. Dengan adanya suntikan modal baru pada Bank Raya, maka modal BRI pada bank ini mencapai Rp2,148 triliun. Dengan kata lain, BRI menyuntikkan modal segar senilai Rp198,869 miliar pada Bank Raya..

Dalam laporan keterbukaanya kepada BEI, manajemen BRI menyatakan maksud penambahan modal semata untuk memperkuat dtruktur modal Bank Raya. Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary BBRI menjelaskan, permodalan ditambahkan sebagai modal kerja, dalam rangka penyaluran dana berbasis digital, serta mempertahankan kepemilikan saham Perseroan agar tidak terdilusi dengan melaksanakan seluruh
HMETD milik Perseroan

(afrizal/m2)

Share This Article

Related Articles

Responses