JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (Tugu Insurance) menyambut baik peningkatan sektor properti Indonesia mengingat makin membaiknya perekonomian Indonesia dan daya beli masyarakat pasca pandemic Covid-19.
Tatang Nurhidayat, Presiden Direktur Tugu Insurance, menyebutkan saat ini asuransi properti di Tugu Insurance mengalami peningkatan dari sisi pendapatan premi.
“Sebagai catatan, total produksi premi bruto konsolidasian hingga kuartal III-2022 senilai Rp4,73 triliun, naik 10% dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp4,28 triliun. Pada periode ini Class of Business (CoB) Fire & Property masih memberikan kontribusi produksi premi terbesar yakni Rp1,76 triliun naik 25% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 1,41 triliun,” jelas Tatang dalam siaran pers (2/2).
Tugu Insurance sebagai perusahaan asuransi umum yang sudah berpengalaman selama 41 tahun, menjadikan asuransi properti menjadi salah satu lini bisnis andalannya. Produk asuransi properti ini memang banyak diminati, apalagi memang ditujukan untuk menanggung risiko kerusakan pada bangunan, akibat terjadinya hal-hal yang tak diiinginkan.
Asuransi properti Tugu Insurance dapat menjamin kerusakan pada bangunan industri maupun nonindustri. Untuk bangunan industri yang bisa dijamin misalnya pabrik, gudang, SPBU, toko, mall dan lainnya. Adapun untuk bangunan nonindustri seperti rumah tinggal, apartemen, kantor, rumah sakit, sekolah maupun kampus.
Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan pertumbuhan premi dari sektor properti paling tinggi baik dari sisi premi maupun pertumbuhan pada kuartal III/2022. Rinciannya adalah secara persentase asuransi properti tumbuh 30,7% (year-on-year/YoY). Adapun dari jumlah premi yang masuk naik dari Rp15,73 triliun menjadi Rp20,57 triliun.
“Tugu Insurance memang terus berinovasi untuk mengembangkan berbagai produk dan layanannya, termasuk lini bisnis asuransi properti. Beragam layanan asuransi korporasi, retail dan syariah bisa didapatkan di Tugu Insurance, yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan,” papar Tatang.