
JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) serius menggarap segmen ritel sebagai salah satu fokus pengembangan bisnis BSI di tahun ini setelah mencatat pembiayaan ritel naik 44,04% pada 2022.
SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan strategi ini dilakukan sebagai kesinambungan pencapaian tahun 2022 di mana bisnis retail memberikan kontribusi besar pada perseroan.
“Minat masyarakat terhadap pembiayaan BSI OTO terbukti baik, tercatat per Desember 2022, pembiayaan BSI OTO mencapai Rp2,76 triliun tumbuh 44.04% secara yoy,” katanya dalam keterangan tertulis.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan retail, BSI terus berinovasi dengan terus mengembangkan BSI Mobile yang bertujuan memberikan layanan digital kepada nasabah.
Saragih menjelaskan per 1 Februari 2023, menyambut Milad ke 2, BSI meluncurkan dua fitur baru pengajuan pembiayaan melalui BSI Mobile yakni pembiayaan BSI OTO dan pembiayaan BSI Cicil Emas.
“Perseroan secara kontinu terus berinovasi pada channel digital BSI. Kami optimistis bahwa peluncuran fitur pembiayaan Ritel melalui BSI Mobile dapat mengakselerasi bisnis retail di awal tahun ini,” tegasnya.
Sampai dengan Desember 2022, pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan berkesinambungan menjadi sebesar Rp207,70 triliun atau tumbuh 21,26% yoy. Pembiayaan didominasi oleh segmen retail (SME, Mikro, Gadai, Konsumer dan BSI Hasanah Card) sebesar Rp150,52 triliun yang memberikan kontribusi 72% dari pembiayaan BSI secara keseluruhan.