Kookmin Bank Suntik Modal Baru ke Bank KB Bukopin Sekitar Rp8 Triliun

JAKARTA—PT Bank KB Kookmin memperkokoh investasi di Indonesia dengan menyuntikkan modal tambahan Rp8,02 triliun pada PT Bank KB Bukopin, Tbk (BBKP). Suntikan modal ini sebagai upaya Kookmin Bank mempertahankan kepemilikan mayoritas saham sebesar 67% pada BBKP.

Proses suntikan modal ini dilakukan melalui rights issue yang telah terlaksana tuntas pada tanggal 31 Mei 2023. Dalam penggalangan dana rights issue senilai Rp 11,99 triliun yang digelar BBKP, KB Kookmin menyuntikkan Rp 8,02 triliun untuk membeli sekitar 80.2 miliar saham baru seri B dari total seluruh saham baru sebanyak 119.999.999.692 yang diterbitkan perseroan. Sisanya sekitar 30,7 miliar saham atau senilai Rp3,97 triliun dibeli investor asing lain yaitu STIC Eugene Star Inc.

Rights issue ini digelar sesuai ketentuan pasar modal Indonesia, sehingga semua pemegang saham diberi kesempatan yang adil dan setara untuk membeli saham baru yang diterbitkan supaya nilai kepemilikan sahamnya di Bank KB Bukopin tetap sama alias tidak terdilusi.

Dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) yang menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue ini, sebanyak 95% saham baru yang diterbitkan diserap investor asing, sedangkan 5% dibeli oleh investor lokal.

Dengan telah selesainya PUT VII ini, porsi kepemilikan saham publik di Bank KB Bukopin saat ini menurun dari sebelumnya 33% kini tersisa sebesar 16.14%. Karena pada saat righ iusse ada investor asing lainnya selian Kookmin Bank Co.,Ltd yaitu STIC Eugene Star Inc yang mengambil hak right sebesar 16,98%.

Suntikan dana Rp11,99 trilliun ini merupakan wujud nyata keseriusan perusahaan raksasa keuangan Korea Selatan KB Financial Group (KBFG), yang hadir melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali, untuk mengembangkan Bank KB Bukopin. Sebelum PUT VII ini, sejak tahun 2018 KBFG sendiri melalui KB Kookmin Bank telah menginvestasikan sekitar Rp 10 triliun ke Bank KB Bukopin. Dengan total aset mencapai USD 560,1 miliar, KBFG memiliki kemampuan keuangannya yang sangat besar dan kokoh untuk mendukung pengembangan Bank KB Bukopin di Indonesia.

Selain itu, KBFG juga memiliki basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea Selatan, serta memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea, serta dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil. “Dengan dukungan luar biasa dari KBFG melalui KB Kookmin Bank ini, kami sangat percaya diri akan bisa mengantarkan KB Bukopin untuk menjadi bank yang di cintai oleh nasabah di Indonesia,” kata President Director Bank KB Bukopin, Woo Yeul Lee.

Tambahan modal dari hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan Bank KB Bukopin dan meningkatkan kontribusi KB Bukopin dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Secara spesifik, mayoritas dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk kegiatan ekspansi kredit, dimana mayoritas kredit akan disalurkan kepada korporasi.

Pilihan untuk menyalurkan mayoritas kredit ke korporasi tersebut merupakan bagian dari strategi top down yang diambil Bank KB Bukopin dengan tujuan untuk mempergencar ekspansi kredit sekaligus meningkatkan kualitas aset. Dengan strategi ini, Bank KB Bukopin akan memfokuskan ke wholesale atau corporate banking terlebih dahulu, baru kemudian menggencarkan retail banking.

Melalui strategi ini, Bank KB Bukopin menargetkan peningkatan pendapatan bunga sekaligus rasio kredit bermasalah (NPL Gross) yang lebih baik yaitu mendekati 1% dari kredit baru yang disalurkan, sehingga bisa mengkopensasi NPL tinggi dari legacy loan alias pinjaman warisan.

Setelah kualitas aset berhasil diperbaiki, biaya dana menjadi lebih stabil, serta pendapatan bunga meningkat, Bank KB Bukopin akan menggencarkan retail banking yang akan berjalan beriringan dengan proses transformasi digital. Ke depannya, peningkatan retail banking akan bisa meningkatkan yield atau imbal hasil dari Bank KB Bukopin.
Mengenai retail banking itu sendiri, Bank KB Bukopin melihat potensi yang sangat besar dari segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dari link bisnis Indonesia-Korea. Dimana saat ini saja masih ada sekitar 3.000 UMKM dari Korea yang bisa menjadi nasabah potensial dari Bank KB Bukopin.

Share This Article

Related Articles

Responses