PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (BNII) telah mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasi yang berakhir pada 31 Desember 2022, dengan mencatatkan Laba sebesar Rp2,04 triliun.
Perolehan laba sebelum pajak ini alami penurunan sekitar 7,4% dibandingkan tahun lalu Rp2,20 triliun. Menurut laporan yang dikirimkan melalui siaran pers ini, menyatakan lasan penurunan laba, disebabkan penurunan loan yields akibat persaingan ketat di industri, serta penurunan pendapatan dari Global Markets (GM), Bancassurance dan Wealth Management.
Namun demikian, Bank mencatat biaya dana (cost of funds) membaik dan membukukan provisi yang lebih rendah, seiring dengan membaiknya kualitas kredit. Hal ini menjadikan perolehan Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat sebesar 36 bps menjadi 5,1% pada Desember 2022, didukung oleh biaya dana yang lebih rendah dan saldo CASA yang lebih tinggi, serta pertumbuhan pembiayaan otomotif (auto-loan) dengan marjin yang lebih tinggi.
Bank mencatat pendapatan fee (fee-based income) turun 15,8%, disebabkan oleh pendapatan fee Global Market yang turun 62,7% Y-o-Y akibat kenaikan suku bunga global dan volatilitas pasar. Namun demikian, pendapatan dari layanan valas ritel telah mengalami perbaikan yang berasal dari kantor-kantor cabang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Total kredit tumbuh 5,9% menjadi Rp107,82 triliun dari Rp101,77 triliun pada tahun sebelumnya yang didukung oleh peningkatan pembiayaan pada segmen korporasi dan ritel. Kredit segmen korporasi yaitu, Global Banking, tumbuh 7,1% menjadi Rp40,65 triliun dari Rp37,95 triliun pada tahun sebelumnya, sedangkan total kredit Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-Ritel tumbuh 5,2% menjadi Rp67,17 triliun dari Rp63,82 triliun.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan, Maybank Indonesia telah membukukan pertumbuhan positif pada kredit konsolidasian di tengah situasi pasar yang kembali pulih di sepanjang tahun meskipun masih terimbas oleh volatilitas pasar global.
“Di sepanjang tahun 2022, kami berhasil membukukan pertumbuhan kredit pada segmen kunci dan di saat yang bersamaan, memperkuat fundamental Bank untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan, khususnya melalui segmen UKM yang merupakan kekuatan inti dan tulang punggung perekonomian,” ungkap Taswin seperti dalam siaran pers.
Pada tahun 2023, BNII akan terus melanjutkan upaya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital SME, serta memperluas jangkauan layanan Bank dengan memanfaatkan ekosistem digital. Di lain sisi, juga akan terus memperkuat produktivitas organisasi untuk meningkatkan ketangguhan, baik dari segi operasional maupun bisnis dalam meraih peluang pertumbuhan ke depan.
Anak Usaha MayBank Indonesia
Selain Maybank Indonesia beroperasi secara komersial juga memiliki unit usaha syariah (UUS). Tercatat UUS Maybank Indonesia ini juga selama 2022, berhasil membukukan Laba Operasional sebelum provisi UUS Maybank Indonesia, naik 13,1% menjadi Rp856 miliar.
UUS Maybank Indonesia mengambil langkah konservatif dalam menjaga kualitas aset dengan meningkatkan level pencadangan pada portofolio tertentu, dimana hal ini berdampak kepada PBT secara keseluruhan menjadi Rp302 miliar dari Rp450 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara anak usaha lainnya, PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance), juga mencatatkan pertumbuhan PBT secara signifikan sebesar 15,4% menjadi Rp566 miliar dari Rp491 miliar pada tahun sebelumnya di tengah meningkatnya permintaan pembiayaan kendaraan roda empat.
Total pembiayaan kendaraan roda empat tumbuh 4,8% menjadi Rp7,12 triliun dari Rp6,79 triliun pada tahun sebelumnya, dengan NPL yang membaik menjadi 0,1% (gross) dan 0,1% (net) pada Desember 2022 dari 0,3% (gross) dan 0,1% (net) pada Desember 2021.
Kinerja positif lain juga dicapai anak usaha lainnya, yaitu PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) yang mencatatkan lonjakan PBT secara signifikan sebesar 82,3% menjadi Rp280 miliar dari Rp154 miliar pada tahun sebelumnya, seiring dengan membaiknya daya beli konsumen yang mendorong peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua dan pembiayaan multiguna.
Pembiayaan WOM tumbuh 9,6% menjadi Rp5,02 triliun dari Rp4,58 triliun pada tahun sebelumnya, dengan rasio NPL sebesar 1,6% (gross) dan 0,7% (net) pada Desember 2022 dari 1,4% (gross) dan 0,6% (net) pada tahun Desember 2021.
Secara keseluruhan, Maybank Indonesia mengaku mengelola simpanan nasabah sebesar Rp105,71 triliun dan memiliki total aset senilai Rp160,81 triliun pada Desember 2022.
(mas)