
JAKARTA–Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank BRI Tbk (BBRI) telah menyetujui pembagian dividen untuk seluruh pemegang saham perseroan senilai Rp43,494 triliun.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso menyatakan, bahwa BRI adalah banknya rakyat, berbisnis dengan rakyat dan diproses caranya rakyat, keuntungannya dikembalikan ke rakyat melalui setoran dividen kepada pemerintah dan pemegang saham yang tercatat di pasar modal. “Untuk pemerintah karena memiliki saham 53,19%, maka total dividen negara kebagian Rp23 triliun,” papar Sunarso dalam acara konperensi pers yang disampaikan perseroan Senin, 13 Maret 2023 dan ditayangkan melalui video oleh cnbcindonesia.com.
Pembagian saham ini, setara dengan 85% dari perolehan laba bersih perseroan selama tahun 2022 yang mencapai Rp51,4 triliun. Dengan kata lain dana senilai Rp43,494 triliun akan dikeluarkan BRI untuk dibagikan ke semua pemegang saham. Setelah dipotong dividen hak pemerintah, maka sisa dividen senilai Rp20,5 triliun akan dibagikan kepada investor BRI yang namanya tercatat sebagai pemegang saham perseroan.
“Pembagian dividen Rp43,494 triliun ini sudah termasuk dividen intrerm yang telah dibagikan akhir tahun lalu senilai Rp8 triliun,” ungkap Sunarso. Sehingga yang akan dibadikan sisanya sekitar Rp35 triliun. Atau setiap investor akan menerima dividen Rp288 per saham
Sementara sisa perolehan laba bersih Rp7,7 triliun, sebahagian atau sekitar Rp1,5 triliun akan digunakan untuk membeli kembali (buy back) saham oleh perseroan, dan sisanya Rp6 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan. “Dengan ada tambahan laba ditahan, membuat modal BRI semakin kuat dan cukup memiliki likuiditas yag cukup dalam rangka antispasi bisnis dan antispasi risko di masa dating. “Rasio kecukupan modal BRI atau CAR mencapai angka 20%, hingga mampu untuk 2 sampai dengan 4 tahun ke depan tumbuh agresif dan mendukung pertumbuhan baru yaitu ultra micro,” tambah Sunarso.
Terkait buyback saham yang elah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp1,5 triliun, semata untuk meningkatkan pemiliksan saham BRI oleh pekerja BRI. “Dengan adanya kepemilikan saham oleh pekerja yang optimal, memberi semangat mereka memiliki BRI dan untuk mencapai aspirasi seluruh stakeholder,”
Pembagian dividen senilai Rp43,5 triliun ini mungkin yang terbesar dalam sejarah BRI. Ini seiring juga terjadi pertumbuhan perolehan laba bersih sebesar 67,15% dibanding tahun 2021.
Pada perdagangan hari ini alami kenaikan tipis, harga ditutup Rp4.830 per saham dengan volume perdagangan 106,769 juta.