Cara Menentukan Target Market Bagi Entrepreneur Pemula

Ini Dia Cara Menentukan Target Market Bagi Entrepreneur Pemula

Target market dalam pemasaran merupakan informasi yang krusial kamu pahami selaku entrepreneur. Informasi tersebut berhubungan dengan strategi pemasaran dan target penjualan di internal perusahaan.

Terdapat beberapa cara agar sebuah bisnis dapat mengidentifikasi target market dengan akurat. Proses tersebut secara umum terkenal dengan STP (Segmentation, Targeting, and Positioning).

Baca juga: Promosi Bisnis Potensial Dengan 3 Strategi Pemasaran Ini

Target Market Dalam Bisnis

Target Market Dalam Bisnis

Sebuah produk umumnya hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Beberapa pihak juga mendefinisikan kehadiran produk sebagai solusi dari masalah yang terjadi pada pelanggan.

Dengan mengatasi sebuah masalah, konsumen merasa membutuhkan kehadiran produk sebagai kebutuhan. Sehingga konsumen terdorong untuk melakukan transaksi untuk produk terkait.

Dalam perkembangan terkini, sebuah produk umumnya tidak dapat mengatasi masalah secara absolut dan global. Produk atau layanan umumnya hadir untuk mengatasi sebuah kondisi spesifik.

Situasi tersebut membuat sebuah produk memiliki sebuah identitas dan target market masing-masing. Membentuk identitas (brand) yang terlalu luas akan membuat produk sulit dikenali.

Selain itu, memasarkan produk pada target market yang keliru atau terlalu luas juga akan menghamburkan anggaran promosi. Langkah tersebut tentu akan berdampak pada kerugian bisnis.

Baca juga: 7 Tips Menjalani Bisnis Online agar Cuan Terus

Manfaat Memetakan Target Market Dalam Bisnis

Sebagai informasi krusial, proses memetakan target pasar dalam bisnis akan berdampak besar bagi keberlangsungan usaha. Tidak hanya bagi sektor pemasaran, namun bisnis secara keseluruhan.

Beberapa manfaat yang dapat terjadi dengan memetakan target market antara lain:

  • Memiliki data akurat tentang potensi pasar dan penjualan;
  • Merencanakan pemasaran secara kualitatif dan kuantitaif (bukan asumsi);
  • Memetakan media potensial untuk menjangkau pelanggan;
  • Mendukung proses penjualan dan mendapat keuntungan optimal.

Baca juga: Ide & Peluang untuk Sumber Dana Usaha Bagi Pemula

Memetakan Target Market Dengan Segmentasi

Secara teknis, segmentasi dapat kamu artikan sebagai proses strategi untuk mengenali kelompok konsumen yang menjadi sasaran dari produk atau bisnis.

Segmentasi akan mengantarkan kamu mengidentifikasi segmen pasar dengan jelas. Segmen pasar sendiri merupakan bagian kecil dari keseluruhan pasar yang tersedia.

Bagian kecil tersebut lazimnya menjadi fokus pemasaran. Sehingga bisnis memiliki target dan rencana yang jelas dalam pemasaran dan penawaran.

Terdapat beberapa pedoman informasi yang dapat kamu gunakan dalam melakukan segmentasi pasar. Seluruh pedoman informasi berikut dapat kamu cocokan dengan situasi produk dan bisnis.

Demografi

Segmentasi demografi membantu memetakan target market dari sisi identitas formal. Hal tersebut mencakup usia, jenis kelamin, hingga status pernikahan.

Proses segmentasi demografi idealnya akan membantu kamu mengerucutkan secara drastis kelompok konsumen yang menjadi target pemasaran dan penawaran produk.

Umur

Sebuah bisnis dapat memetakan segmen pasar dari usia calon pelanggan atau pengguna produk. Sebab sebuah produk pada umumnya hanya akan kamu pasarkan pada kelompok usia tertentu.

Hal tersebut juga bahkan berlaku pada kebutuhan pokok yang menjadi kebutuhan universal. Contoh pada produk pakaian, setiap brand tentu memiliki segmen utamanya masing-masing.

Meski pakaian merupakan kebutuhan universal, namun hampir seluruh brand mengembangkan memiliki target spesifik dari produknya. Contoh saja pakaian anak-anak, lansia, remaja, dan kategori umur lainnya.

Segmentasi berdasarkan usia akan membantu kamu menemukan area-area strategis yang menjadi titik keramaian kelompok terkait. Hal tersebut berlaku di sektor offline dan online bagi pemasaran.

Jenis Kelamin

Target market juga dapat terbentuk dari identitas jenis kelamin. Sebab terdapat produk yang secara khusus berkembang untuk satu gender saja, misal kerudung, pembalut, kemeja pria, dan produk lainnya.

Memetakan identitas gender target market secara spesifik menjaga proses pemasaran kamu tidak melebar ke kelompok yang bukan menjadi target utama.

Meski begitu, terdapat juga beberapa produk yang tidak membatasi identitas gender. Sehingga segmentasi demografi pada gender tentu sangat menyesuaikan profil produk kamu.

Latar Belakang Pendidikan

Segmentasi juga menggunakan identitas pendidikan dari target market. Identifikasi ini berhubungan dengan spesifikasi produk.

Selain itu, segmentasi latar belakang pendidikan juga dapat berkembang menjadi pemetaan gaya komunikasi sebuah brand.

Beberapa produk yang memerlukan identifikasi latar belakang pendidikan antara lain produk perbankan, aplikasi pendukung pembelajaran, produk alat tulis, penerbit buku, dan berbagai industri lainnya.

Domisili

Meski batasan-batasan wilayah dalam bisnis mulai terhapus dengan teknologi digital dan layanan online, namun identitas daerah tetap menjadi hal penting dalam pemasaran.

Sejumlah bisnis yang merintis dari skala kecil dan mikro dapat fokus pada target market dengan batasan wilayah tertentu. Penentuan tersebut membantu kamu membentuk komunikasi yang khas dan lebih intim dengan calon pelanggan.

Pada beberapa produk, identitas wilayah justru menjadi kekuatan tersendiri dari brand yang berkembang. Misal pada produk pariwisata, pakaian khas, layanan perbankan daerah, makanan khas, dan berbagai produk lainnya.

Pendapatan

Segmentasi berdasarkan pendapatan target market menjadi hal penting bagi sebagian besar produk. Identifikasi tersebut berhubungan dengan harga jual, target penjualan, dan daya beli masyarakat.

Kekeliruan menentukan segmentasi pendapatan bisa berdampak pada persepsi konsumen tentang produk. Dampaknya, sebuah produk bisa terlihat terlalu mahal pada konsumen dengan daya beli di bawah harga produk.

Dalam kondisi lain, produk yang dianggap terlalu murah juga sering diasosiasikan kualitas rendah. Sehingga konsumen terkait enggan membeli produk yang kamu pasarkan.

Pekerjaan

Segmentasi berdasarkan profesi berhubungan dengan fungsi produk dan identitas pendapatan pelanggan. Sebab beberapa produk berkembang secara khusus untuk kelompok profesi tertentu.

Misal produk teknologi untuk aplikasi desain tentu memiliki target market di sektor terkait. Hal serupa juga berlaku pada produk olahraga profesional atau produk pendukung profesi lainnya.

Identitas pekerjaan juga dapat menjadi gambaran awal tentang besar pendapatan calon konsumen. Sehingga kamu bisa memperkirakan kecocokan harga jual dengan daya beli calon konsumen.

Status Pernikahan dan Jumlah Anak

Target market juga dapat kamu petakan dengan mengidentifikasi status pernikahannya. Kebutuhan identifikasi tersebut berlaku pada produk yang juga berkaitan.

Beberapa produk dengan kebutuhan identifikasi tersebut antara lain item perawatan bayi, layanan wedding organizer, penjualan kendaraan, kredit perumahan, dan berbagai bisnis lainnya.

Serupa dengan identifikasi status pernikahan, profil konsumen dengan jumlah anak juga dapat membantu dalam mengenal konsumen dan menargetkan strategi pemasaran dengan tepat.

Produk perawatan bayi dan keperluan anak umumnya masih menjadi area orang tua dalam mengambil keputusan. Sehingga informasi jumlah anak dapat membantu proses pemasaran yang efektif.

Perilaku

Segmentasi perilaku konsumen dapat kamu lakukan dengan memetakan kebiasaan pasar bertransaksi dan menghabiskan uangnya. Hal tersebut cukup mudah kamu identifikasi saat ini.

Pada pendekatan yang sederhana, kamu dapat mengelompokkan transaksi transaksi target market berdasar metode tunai dan transaksi digital yang mengadopsi teknologi pendukung.

Dalam pendekatan lanjutan, kamu bahkan dapat mengerucutkan target market hingga jenis kartu kredit dan promo-promo penting yang menjadi minat.

Psikografis

Dalam aspek psikografi, kamu dapat memetakan nilai-nilai penting dalam diri konsumen yang berkaitan dengan produk. Informasi tersebut akan menjadi penghubung yang kuat bagi pelanggan.

Misal target market produk pakaian muslimah, tentu nilai-nilai religius agama Islam perlu menjadi perhatian. Di sisi lain, berbagai produk olahraga memfokuskan nilai maskulinitas, efisiensi, dan performa.

Berbagai nilai yang teridentifikasi dapat berkembang menjadi komunikasi yang strategis sebuah brand. Selain itu, pendekatan nilai akan memberikan kedekatan yang lebih intim antara brand dan konsumen.

Baca juga: Strategi Sumber Pendanaan Usaha di Tahun 2022

Targeting

Melalui proses segmentasi, kamu telah mengidentifikasi berbagai informasi terkait target market potensial. Proses berikutnya yang perlu kamu tempuh adalah targeting dari data-data tersebut.

Kamu bisa menggabungkan beberapa elemen segmentasi menjadi sebuah profil dari target market yang spesifik. Misal kombinasi dari usia, jenis kelamin, profesi, status pernikahan, dan aspek psikografi.

Serupa dengan segmentasi, namun proses targeting akan memberikan kamu hasil profil target market yang sangat spesifik, berkarakter, dan intim.

Proses ini akan memberikan kamu identitas calon pelanggan dalam ukuran mikro. Selain itu, kamu juga sudah dapat mengidentifikasi kanal-kanal strategis untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan.

Positioning

Dalam perjalanannya, kamu juga perlu menentukan posisi brand di pasar. Positioning berkaitan dengan cara konsumen dan berbagai pihak di pasar memandang brand yang kamu kembangkan.

Beberapa brand memilih posisi sebagai mentor untuk target konsumennya. Sementara brand lain berusahan menjadi inovator di setiap momen dan hadir sebagai sosok visioner.

Positioning berhubungan dengan target market yang menjadi sasaran utama. Selain itu, karakter produk dan nilai utama dari brand menjadi pertimbangan dalam penentuan posisi di pasar.

Baca selanjutnya: Cara Mudah Membuat Proposal Bisnis untuk Mencari Pendanaan Usaha

Share This Article

Related Articles

Responses

Comments are closed.