JAKARTA – Bank terbesar Swiss UBS telah sepakat untuk mengakuisisi Credit Suisse senilai SFr3 miliar atau setara Rp49 triliun. Credit Suisse telah memberi tahu karyawannya bahwa mereka akan tetap dan terus membagikan bonus dan kenaikan gaji sesuai rencana tahun ini.
Tak lama setelah Credit Suisse diselamatkan dari kebangkrutan pada Minggu (20/3/2023) waktu setempat, Ketua Axel Lehmann dan Kepala Eksekutif Ulrich Körner meyakinkan karyawan dalam sebuah memo bahwa mereka berjanji masih akan dibayar pada hari Jumat (24/3/2023).
Di kutip dari cnbc Indonesia bahwa, laporan tahunan Credit Suisse menunjukkan bahwa mereka para karyawan memiliki penghargaan modal kontinjensi sebesar SFr360juta atau sekitar Rp5,94 triliun, penghargaan saham sebesar SFr565juta atau sekitar Rp9,32 triliun, dan penghargaan saham kinerja sebesar SFr123juta atau sebesar Rp2,03 triliun yang beredar pada akhir tahun 2022.
Direktur dan direktur pelaksana yang menghasilkan lebih dari $250.000 atau sekitar Rp3,83 miliar dibayar dengan proporsi yang lebih besar dari bonus mereka segera dalam bentuk tunai. Ini mengurangi jumlah yang dibayarkan dalam saham yang ditangguhkan. Namun, mereka harus mengembalikan sebagian uang itu jika mereka pergi dalam waktu tiga tahun.
Memo Lehmann dan Körner lebih lanjut memperingatkan bahwa Dewan Federal Swiss mempertahankan hak untuk ‘seluruhnya atau sebagian membatasi’ bonus sesuai keinginan mereka, serta menyesuaikan kebijakan remunerasi secara keseluruhan.
Ketua UBS Colm Kelleher mengatakan bahwa dia “bermaksud untuk mengurangi bisnis perbankan investasi Credit Suisse” sehingga menyumbang tidak lebih dari 25 persen aset tertimbang risiko grup dan menyelaraskannya dengan budaya risiko konservatif pihaknya.
Saudi National Bank Tolak Suntik Dana
Hal ini menggoncang saham Credit Suisse hingga jatuh 31% ke level terendah dan harga obligasi pun tertekan dalam, hinga membuat beberapa bank besar di dunia berlomba melindungi dari kerugiaan. Salah satunya Saudi National Bank (SNB) yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar Credit Suisse, SNB menolak untuk menyuntik lebih banyak uang kepada bank pemberi pinjaman tersebut sehingga obligasi dolar Credit Suisse anjlok sebanyak 40 sen.
Begitu juga dengan BNP Paribas SA yang melangkah lebih jauh dan menginformasikan kepada para kliennya bahwa mereka tidak akan lagi menerima permintaan untuk mengambil alih kontrak derivatif mereka, saat Credit Suisse menjadi rekanannya. sehingga menambah langkah-langkah bank di AS selama berbulan-bulan untuk mengurangi eksposur mereka kepada pemberi pinjaman secara perlahan-lahan.
Pihak berwenang di Swiss berusaha membendung kerusakan dengan merilis sebuah pernyataan pada malam hari yang berjanji untuk menyediakan pembiayaan darurat bagi Credit Suisse jika diperlukan. “Tingkat perdagangan telah menjadi krisis kepercayaan terhadap Credit Suisse dan orang-orang mencari cara apapun yang memungkinkan untuk mendapatkan perlindungan,” kata Mark Heppenstall, presiden Penn Mutual Asset Management melalui laman NDTV Profit, Jumat (17/03/2023).
“Credit Suisse adalah institusi perbankan global yang penting secara sistemik. Masalah-masalah yang terus berlanjut di Credit Suisse membawa masalah yang lebih besar bagi pasar kredit,” kata Scott Kimball, direktur pelaksana pendapatan tetap di Loop Capital Asset Management.
Millennium Management milik Izzy Englander menginstruksikan para manajer portofolio untuk menghentikan perdagangan derivatif dengan bank Credit Suisse dan turut menghentikan perdagangan yang melalui lembaga kliring pada hari Rabu.