Ini Dia Dampak Kenaikan Suku Bunga yang Dibuat Bank Indonesia

Ini Dia Dampak Kenaikan Suku Bunga yang Dibuat Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada September 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan dinaikkan 50 basis poin (bp) menjadi 4,25%.

Meningkatnya inflasi dan ekspektasi pergerakan negara memaksa Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan ke depan. 

Kenaikan tersebut tentunya akan diikuti oleh naiknya nilai-nilai lain baik untuk KPR maupun non KPR. Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan dan berapa lama bank akan mentransfer data. 

Pemilik pinjaman bank, terutama pinjaman hipotek, harus mulai mempersiapkan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu dekat. terutama bagi pemegang KPR yang telah mengalami floating period.

Selain peningkatan nilai kredit, kondisi ini tentunya berdampak pada dunia usaha dan masyarakat.

Baca juga: Strategi Sumber Pendanaan Usaha di Tahun 2022

Ini Dia Dampak Kenaikan Suku Bunga

Ini Dia Dampak Kenaikan Suku Bunga

Berikut ini adalah beberapa dampak yang akan terjadi akibat kenaikan suku bunga acuan.

  1. Menurunnya permintaan barang dan jasa. Hal ini secara otomatis mengurangi pendapatan pengusaha. Dengan menurunnya kondisi dan permintaan bisnis, situasi ekonomi pastinya akan berdampak buruk dalam jangka menengah.
  2. Kenaikan biaya produksi. Beberapa perusahaan dengan rasio ekuitas atau solvabilitas yang tinggi meningkatkan biaya input mereka. Bisnis yang membutuhkan pembiayaan jangka pendek, seperti konstruksi, ritel, pertanian dan manufaktur. Ini karena perusahaan tidak mampu membebankan biaya bunga yang tinggi ke harga konsumen.
  3. Bunga bank naik. Kenaikan ini biasanya pertama kali sangat kentara pada nilai tukar uang, kemudian kemudian pada suku bunga kredit. Hal ini karena kondisi likuiditas yang longgar.
  4. Pertumbuhan kredit perbankan terganggu. Kenaikan ini berdampak pada pertumbuhan kredit perbankan. Ini karena kenaikan suku bunga membuat orang enggan meminjam dari bank. Selain itu, perbankan juga belum menyelesaikan restrukturisasi kredit Covid-19, yang mana masih ada debitur yang belum bisa melakukan pembayaran kredit, padahal sudah lunas.
  5. Pertumbuhan ekonomi melambat. Akibat pengaruh kenaikan suku bunga BI terhadap masyarakat dan dunia usaha, dapat melemahkan daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan usaha negara, sehingga  pertumbuhan ekonomi menurun.

Meskipun ada banyak dampak negatif, kamu tidak perlu khawatir dalam menghadapi inflasi. Masih ada banyak hal yang bisa kamu persiapkan dan antisipasi dalam menghadapi kondisi ini.

Baca selanjutnya: Sejarah dan Alasan Investasi di Pasar Modal Indonesia

Share This Article

Related Articles