Glints dan MHV : Terjadi Pergeseran Fokus Perekrutan Lingkup Startup 2023

JAKARTA – Salah satu Startup asal Singapura Glints menggandeng Monk’s Hill Ventures (MHV) telah merilis laporan bertajuk Southeast Asia Startup Talent Report 2023, pada Kamis 13 April 2023 di Sahid Sudirman Center, Jakarta.

Laporan literasi kedua ini memaparkan analisis mendalam tentang tren perekrutan, gaji, serta data ekuitas untuk pendiri, eksekutif C-suite, dan talenta startup dari 10.000 poin data melalui 30 wawancara dengan pendiri startup di Indonesia, Singapura, dan Vietnam.

Dalam laporan tersebut  juga didapatyi sentimen pendiri perusahaan dan investor turun drastis dibandingkan laporan pertama terbitan Maret 2021.

Dalam laporan tersebut, Glints dan MHV menemukan bahwa perusahaan rintisan Indonesia lebih memilih untuk berinvestasi pada peran yang menghasilkan pendapatan seperti divisi penjualan, pengembangan bisnis, serta pemasaran, dan PR, karena di tahun 2023 ini fokus utama adalah  pencapaian profitabilitas. Selain itu, gaji terus meningkat tapi tingkat pertumbuhan akan jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dari 30% menjadi 5-7% per tahun.

Laporan tersebut digunakan oleh Glints dan MHV untuk mengukur minat profesi dan tingkat pendapatan rata-rata, yang dapat menjadi referensi bagi pencari kerja saat ini. Demikian pula, perbandingan pendapatan dapat menjadi tolak ukur yang berguna bagi para profesional untuk melihat posisi mereka di pasar.

Susli Lie, selaku Partner di MHV mengatakan tingkat potensi bisnis yang berbasiskan teknologi masih cukup tinggi di Indonesia, meskipun guncangan ekonomi global masih berlangsung dan cukup besar tetapi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sektor ini masih terbuka lebar.

“Kami percaya potensi bisnis berbasis teknologi di Indonesia tetap tinggi meskipun situasi ekonomi saat ini sedang menghadapi tantangan global. Namun, pada intinya, perusahaan tetap akan membutuhkan tenaga ahli untuk membangun produk teknologi, serta tim penjualan dan pemasaran yang kemudian bisa memasarkan produk tersebut. Didukung oleh talenta muda yang semakin terampil, Indonesia siap memainkan peran yang lebih besar dalam pengembangan talenta di industri teknologi,” ungkap Susli Lie.

Karena sekarang masa kejayaan dengan pertumbuhan bisnis masif, valuasi tinggi, suntikan dana besar, dan mentalitas yang mendewakan pertumbuhan tanpa peduli besarnya modal yang diperlukan sudah berlalu. Bagi banyak startup, sekarang adalah masanya berjuang. Pendiri perusahaan kini harus menjalankan upaya lebih dalam beroperasi dan fokus berbisnis untuk menjamin profitabilitas dan arus kas positif.

Hal serupa juga dikatakan oleh Co-Founder dan Country Manager Glints Indonesia, Steve Susanto yang mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi para startup untuk mengembangkan bisnis dengan fokus pada profitabilitas.

“Terlepas dari PHK teknologi baru-baru ini, masih ada peluang untuk para pemain industri yang lebih tradisional karena mereka haus akan bakat. Untuk startup, mungkin ada beberapa tantangan, tetapi sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai dan mengembangkan bisnis dengan fokus pada profitabilitas,” ungkap Steve.

Laporan ini diharapkan dapat memandu para pelaku industri dan pencari kerja dalam menentukan karir yang tepat dengan penghasilan yang memuaskan. Glints dan MHV berkomitmen untuk mendukung para profesional dalam pengembangan karir mereka dan membantu perusahaan teknologi tahap awal meningkatkan taraf dan kualitas kehidupan jutaan orang di kawasan ASEAN.

Berikut beberapa inti data temuan dari laporan Glints dan MHV, tersebut :

  1. Krisis akan talenta teknologi terus berlanjut di Indonesia, dimana kebutuhan akan talenta teknologi tetap kuat, dengan penghasilan rata-rata 38% lebih tinggi daripada posisi non-teknologi lainnya.
  2. Tiga fungsi teratas yang diprioritaskan perusahaan Indonesia untuk perekrutan pada tahun 2023 yaitu: software engineering, business development serta sales and marketing dan PR.
  3. Mobile developer tetap menjadi pekerjaan yang paling dicari.
  4. Keterampilan khusus seperti produk dan data juga sangat menarik bagi pemberi kerja.
  5. Selain mobile developer, posisi engineering and backend developer turut mendapatkan pendapatan tertinggi.
  6. Gaji rata-rata untuk posisi data telah meningkat sebesar 22% selama setahun terakhir.
  7. Gaji pokok dalam bentuk uang tunai masih lebih diminati dibandingkan dengan ekuitas di ASEAN. Sementara 86% perusahaan yang disurvei menawarkan ESOP (rencana kepemilikan saham karyawan), ESOP rata-rata hanya tersedia untuk sepertiga dari talenta mereka.
  8. Lebih banyak CEO mengambil dilusi ekuitas yang lebih besar, kemungkinan besar dikarenakan ketidakpastian ekonomi saat ini. Kami melihat penurunan ekuitas sebesar 5% untuk CEO pada tahap pendanaan $5-10 juta dibandingkan tahun 2021.
  9. Product manager menjadi posisi dengan kenaikan gaji terbesar, sebesar 27% lebih tinggi dari tahun 2021.
  10. Sistem kerja hybrid menjadi status quo, dengan 59% startup menawarkan kerja hybrid dan 8% menawarkan opsi kerja remote kepada karyawan di Indonesia.
  11. Kisaran gaji untuk VP of data atau head of data di Indonesia mungkin 11% lebih tinggi daripada peran teknologi lainnya, dengan gaji bulanan mulai dari $2.500 hingga $6.100. (afrizal/m2)
Share This Article

Related Articles

Responses