JAKARTA – PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih selama 2022 yang cukup signifikan, 128,64 persen menjadi US$212,69 juta atau setara Rp3,35 triliun.
Mengutip laporan keuangan SMDR yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berhasil mencatatkan pendapatan jasa sebesar US$1,15 miliar atau setara dengan Rp18,11 triliun pada akhir 2022.
Pendapatan jasa SMDR juga didapat dari jasa penanganan peralatan peti kemas dan muatan senilai US$51,54 juta. Kemudian, pendapatan sewa kapal berbasis waktu sebanyak US$18,43 juta dan pendapatan lain-lain mencapai US$16,39 juta.
Namun, meski pendapatan naik, SMDR juga mencatatkan kenaikan beban usaha dari US$48,30 juta pada 2021 menjadi US$75,68 juta pada 2022 atau naik 56,67 persen. Kendati demikian, perseroan tetap berhasil membukukan laba kotor hingga bertumbuh 107,60 persen menjadi US$394,10 juta, dari tahun sebelumnya yang hanya US$189,83 juta
Aset SMDR juga meningkat dari US$829,18 juta pada akhir 2021 menjadi US$1,15 miliar atau setara Rp18,14 triliun pada akhir 2022. Liabilitas perseroan juga meningkat dari US$447,39 juta menjadi US$506,93 juta dengan liabilitas jangka pendek menjadi US$318,95 juta dan liabilitas jangka panjang menjadi US$187,97 juta. Sementara itu, ekuitas SMDR juga meningkat dari US$381,79 juta pada 2021 menjadi US$646,48 juta pada akhir 2022.
Pada awal perdagangan Selasa (21/3/2023), harga saham SMDR terpantau naik 20 poin atau 6,29% ke level Rp372. Sepanjang 2023 berjalan (ytd) harga saham SMDR turun 5,18 persen. Namun, dalam setahun harga sahamnya tumbuh 43,31 persen. (andre.m1)