Kenali Perbedaan Antara Perusahaan Startup dengan Korporat

Saat kamu sedang membaca informasi terkait sebuah lowongan pekerjaan, kamu akan melihat jenis perusahaan yang menawarkan lowongan tersebut. Ada yang berjenis start up, ada juga yang korporat. Nah, kamu seringkali merasa kesulitan dalam mengetahui perbedaan startup dan korporat ini.

Untuk itu, simak pembahasan lengkapnya berikut ini agar kamu tidak salah dalam memilih perusahaan yang ingin kamu pilih sebagai tempat bekerja!

Baca juga: Belajar Pemasaran Online UMKM yang Benar

Perbedaan Startup dengan Korporat

Berikut ini terdapat 6 perbedaan yang harus kamu ketahui dari kedua jenis perusahaan ini. Diantaranya adalah :

1. Dari Jam Kerjanya

Hal pertama yang bisa kamu jadikan perbedaan startup dan korporat adalah dari jam kerjanya. Start Up biasanya memberlakukan jam kerja yang fleksibel. Hal ini karena startup biasanya lebih memperhatikan durasi lama waktu kamu bekerja daripada jam kerjanya.

Sedangkan dalam korporat, peraturan terkait jam kerja biasanya sangatlah ketat. Jika karyawan telat dan masuk kerja di jam yang tidak tepat, maka besar kemungkinan karyawan tersebut akan menerima konsekuensi berupa potongan gaji.

2. Perbedaan Startup juga Terlihat dari Tempat Kerja

Selanjutnya kamu juga bisa melihat perbedaan startup dari tempat kerjanya. Korporat biasanya memberlakukan ruang kerja dengan sistem sekat di dalam sebuah gedung perkantoran. Karyawan akan memiliki ruang kerja sendiri sendiri yang dipisahkan oleh sekat satu sama lain.

Nah, perbedaan startup dengan korporat adalah ruang kerja perusahaan rintisan yang tidak seperti yang ada di korporat itu. Pada perusahaan rintisan, pekerjaan dilakukan di coworking space atau tempat yang terbuka. Hal ini karena perusahaan rintisan sendiri mengutamakan komunikasi yang baik antar karyawan di dalam satu tim yang sama.

3. Berdasarkan Cara Kerja

Perbedaan startup dan korporat juga bisa kamu lihat dari cara kerjanya. Korporat biasanya berfokus agar karyawan bisa memfokuskan untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu saja. Hal ini agar pekerjaan bisa selesai dengan cepat dan hasilnya juga bisa maksimal.

Sedangkan dalam perusahaan perusahaan rintisan hal semacam ini tidak berlaku. Karyawan bisa menghubungi bagian lain dengan mudah dan tidak harus berfokus pada pekerjaannya sendiri. Bahkan, CEO bisa langsung berkomunikasi dengan karyawannya untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi start upnya saat ini.

4. Pakaian Kerja yang Digunakan

Kemudian kamu juga bisa melihat secara jelas perbedaan startup dan korporat berdasarkan pakaian kerja yang digunakan. Korporat biasanya memberlakukan pakaian yang formal layaknya pegawai kantoran. Mulai dari kemeja lengkap dengan dasi, celana bahan, dan lain sebagainya.

Perbedaan startup adalah tidak berlakunya kebijakan semacam itu dalam pakaian kerjanya. Karyawan bebas menggunakan pakaian apapun yang penting sopan dan rapi. Bahkan, biasanya kaos oblong juga diperbolehkan dalam startup ini.

5. Gaji dan Tunjangan Karyawan

Terakhir, kamu perlu memperhatikan gaji dan tunjangan yang juga masuk ke dalam perbedaan perusahaan rintisan dan korporat. Dalam perusahaan korporat, kamu akan mendapatkan gaji dengan rincian yang jelas. Tunjangan yang diberikan juga biasanya cukup besar termasuk dengan upah lembur dan sebagainya.

Sedangkan dalam perusahaan rintisan, besaran gaji termasuk relatif. Biasanya besaran gajinya tidak jauh berbeda dari UMP untuk perusahaan start up yang masih kecil. Tunjangan yang diberikan juga belum pasti dalam perusahaan startup ini.

Baca juga: 5 Cara Strategi Pemasaran Produk untuk UMKM

Itulah Perbedaan Startup dengan Perusahaan Korporat

Nah, setelah memahami perbedaan startup dan korporat, sekarang saatnya menentukan perusahaan seperti apa yang kamu inginkan.

Apakah perusahaan yang kaku dan memiliki aturan yang keras dengan rincian gaji yang jelas yang masuk ke dalam jenis korporat? Atau perusahaan yang santai dan sangat nyaman dengan gaji yang belum tentu pasti besarannya yaitu start up?

Perhatikan setiap kelebihan dan kekurangan dari masing masing jenis perusahaan. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan tempat kerja yang cocok baik untuk kepribadianmu sendiri dan juga untuk memenuhi kebutuhan ekonomimu.

Baca lainnya: Sukses Menjalankan Bisnis Kreatif Berbasis Teknologi di Indonesia

Share This Article

Related Articles