
SURAKARTA – BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan manfaat tambahan lain yaitu menjadi jembatan penghubung antara penyedia lapangan kerja dan tenaga kerja itu sendiri (supply and demand) khususnya tenaga kerja penyandang disabilitas.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menjelasan saat ini selain menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan, BPJS juga akan memberikan manfaat tambahan lain.
“BPJS Ketenagakerjaan menjadi jembatan penghubung antara penyedia lapangan kerja dan tenaga kerja itu sendiri (supply and demand) khususnya tenaga kerja Penyandang Disabilitas,” imbuhnya dalam siaran pers hari ini (24/2).
Pernyataan itu disampaikan saat peresmian wajah baru layanan dengan menggelar housewarming di kantor cabang Surakarta, Rabu (22/2). Saat ini layanan BPJS Ketenagakerjaan di seluruh kantor cabang hadir dengan konsep green design, yang penampilannya semakin ramah penyandang disabilitas. Peresmian kantor cabang kali ini, dihadiri langsung Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
BPJS Ketenagakerjaan juga menunjukkan peran baru yakni menyalurkan pekerja penyandang disabilitas kepada perusahaan yang membutuhkan pekerja. Dijelaskan pula, bahwa housewarming BPJS Ketenagakerjaan Surakarta mengangkat tema Inclusive Job Center (IJC). Menurutnya IJC merupakan pengembangan dari program Return to Work (RTW) yang bertujuan membangun pasar tenaga kerja inklusif BPJS Ketenagakerjaan.
“Dengan IJC, ke depan manfaat yang akan kita tuju antara lain perwujudan ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas, memperluas akses lapangan kerja, menyediakan sistem peningkatan kapasitas dan pemberi layanan kerja di semua sektor baik pemerintah maupun swasta. Dan yang terakhir adalah perwujudan kuota 2% sektor pemerintahan dan 1% sektor swasta bagi pekerja penyandang disabilitas,” jelas Anggoro.
Hingga saat ini, terdapat 545.000 pekerja di Wilayah Surakarta dan sekitarnya telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 31.000 pekerja didapatkan atas dukungan implementasi Inpres No 02/2021 dan Permendagri 84/2022. Untuk Kota Surakarta sendiri, sebanyak 47% coverage atau 113 ribu pekerja telah terlindungi, di antaranya juga terdapat 5 ribu tenaga kerja non-ASN.
Sementara, Gibran Rakabuming Raka dalam keterangannya kepada pers mengapresiasi apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan, khususnya perlindungan kepada pekerja yang ada di wilayahnya.
“Kami terima kasih sekali atas supportnya untuk teman- teman yang disektor informal dan kaum difabel,” ucap Gibran.