JAKARTA– Kepala Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh, mencanangkan investor syariah pasar modal pada tahun ini dapat meningkat 10%. Target pertumbuhan ini alami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2022 yang bisa bertumbuh 12,13% hingga mencapai 117.942 investor.
Dari jumlah investor syariah tersebut, tercatat yang aktif selama 2022, hanya sekitar 30.975 investor dengan total nilai transaksi sekitar Rp10,1 triliun. Angka transaksi ini pun alami sedikit penurunan 17,88% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp12,3 triliun.
Menurut Irwan penurunan atau berkurangnya investasi syariah, dikarenakan faktor pemulihan ekonomi yang memungkinkan aliran investasi berkurang. “Kebanyakan investor syariah didominasi oleh generasi Z atau investor muda. Ketika ekonomi mulai terasa pulih maka generasi ini cenderung untuk bersenang-senang dan jarang investasi”.
“Musuh kami menarik generasi Z bukan inflasi, tapi jalan-jalan, nonton konser, dan kegiatan anak muda lainnya. Ekonomi pulih jarang mereka berinvestasi lagi,” ungkap Irwan dalam Edukasi wartawan pasar modal di Jakarta, (Senin 13/03).
Kendati demikian BEI masih begitu optomis bahwa perttumbuhan investor syariah akan terjadi dan berlanjut. Ini dikarenakan adanya kemudahan berupa simplikasi bank RDN yang memudahkan masyarakat untuk membuka rekening. “Kendati ada godaan tadi, kami masih memiliki harapan terjadi kenaikan, karena adanya simplikasi tadi,” ungkap Irwan.
Irwan juga menambahkan, bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menargetkan investor syariah bisa bertambah 10.000 investor. Namun BEI membidik pertumbuhan 10% dibandingkan tahun sebelumnya atau dikisaran 11.000 investor.