Asuransin Jiwa Syariah Diyakini Akan Terus Bertumbuh

JAKARTA – Industri asuransi jiwa syariah dikabarkan akan terus alami pertumbuhan yang pesat di Indonesia, mengingat penduduk Indonesia yang beragama Islam mencapai 87 persen dari total populasi.

Presiden Komisaris Prudential Syariah Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, kinerja asuransi syariah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,5 persen secara tahunan pada Desember 2022.

“Jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia mencapai 87,2 persen dari total populasi pada 2021. Angka ini menandakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sektor ekonomi Syariah,” ungkap Bambang, pada Kamis 6 April 2023 di Jakarta.

Bambang menambahkan, Prudential Syariah telah mengambil langkah strategis untuk menangkap potensi ini dan berhasil menjadi perusahaan joint venture pertama yang melakukan spin-off di tahun 2022.

Sejak spin-off, lanjutnya, perusahaan membukukan total aset sebesar Rp6,7 triliun dan mencatatkan risk-based capital (RBC) Dana Tabarru sebesar 249 persen. “Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat dengan angka RBC yang melebihi ketentuan minimal target yang ditetapkan oleh regulator,” tambahnya

Menurut dia, Prudential Syariah menempati posisi pertama sebagai perusahaan asuransi jiwa Syariah dengan market share dana tabarru sebesar 39 persen, serta market share dari sisi aset sebesar 21 persen.

Selain itu juga memiliki lebih dari 160 ribu mitra bisnis berlisensi syariah terbesar di industri untuk membantu para peserta dalam merencanakan kebutuhan solusi proteksi berbasis Syariah.

Meski begitu, salah satu tantangan dalam mengembangkan asuransi jiwa Syariah adalah rendahnya indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah, yang baru mencapai 9,14 persen di 2022 untuk literasi dan 12,12 persen untuk inklusi. Hal ini disampaikan Omar S. Anwar selaku Presiden Direktur Prudential Syariah.

“Tantangan ini mendorong kami untuk mengambil langkah strategis dengan meluncurkan Sharia Knowledge Centre (SKC) yang berfokus pada pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi,” ungkapnya.

Melalui strategi kolaborasi, lanjutnya, telah berkolaborasi dengan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dalam memprakarsai Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah dan menjalin kemitraan strategis dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (afrizal/m2)

Share This Article

Related Articles

Responses