BI Sebut 3 Alasan Investasi di Indonesia

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia menegaskan setidaknya ada tiga alasan investor mancanegara harus berinvestasi di Indonesia dibandingkan dengan di negara lain di antaranya Indonesia memiliki kinerja ekonomi terbaik pasca pandemic.

Kinerja makroekonomi Indonesia yang terus pulih, menjadikan ekonomi Indonesia kondusif bagi investasi dan perdagangan untuk diminati investor global.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan tiga alasan penting mengapa investor mancanegara harus berinvestasi di Indonesia dibandingkan di negara lain.

“Fundamental ekonomi Indonesia tergolong kuat dengan akselerasi digitalisasi yang optimal. Perekonomian Indonesia lebih stabil dalam moneter dan keuangan, hal ini baik untuk investasi. Ini alasan pertama,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutan acara Indonesian Invesment Forum in Dubai (IIFD)  2023 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) bersama KJRI Dubai, Kedutaan RI di Abu Dhabi, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)-Kementrerian Investasi RI, dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC)-Kemendag RI, di Dubai-Uni Emirat Arab (UAE) (8/3).

Perry menambahkan alasan kedua, yakni kuatnya kebijakan ekonomi nasional. Indonesia sebagai leading economic reform memiliki kepemimpinan yang kuat pada kebijakan pemerintah, termasuk koordinasi yang baik antara fiskal dan moneter. Sehingga, APBN Indonesia relatif optimal untuk meredam shock yang mendera ekonomi.

“Hal ini akan mempermudah investasi dan perdagangan. Lebih lanjut, terdapat transformasi strukural sekor riil yang terus didorong pemerintah untuk pengembangan hilirisasi pertambangan dan agrikultur, ekonomi hijau dan inklusif,” paparnya yang dituangkan dalam siaran pers BI Kamis (9/3).

Alasan ketiga, BI mendukung investasi dengan kebijakan. Terdapat baruan kebijakan yang prostabilitas dan propertumbuhan untuk mendukung iklim investasi yang baik.

Contoh implementasi, lanjut Perry, di antaranya insentif terkait kebijakan perbankan untuk pembiayaan sektor prioritas, pengembangan dan digitalisasi UMKM, dan selanjutnya pembayaran yang semakin mudah dengan integrasi, interopabilitas, interkoneksi. Ke depan transaksi pembayaran antarnegara akan semakin mudah baik melalui cross border payment, local currency transaction dan Rupiah Digital.

“Bukan hanya dua pemimpin negara (Indonesia dan UAE) yang berelasi dekat, tapi dua negara ini memiliki kepentingan yang sama untuk saling memperkuat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Apalagi yang Anda tunggu? Segeralah berinvestasi ke Indonesia,” tegas Perry.

Duta Besar Indonesia untuk UAE Husin Bagis mengemukakan bahwa UAE merupakan rekan penting Indonesia baik dalam keagamaan, kesehatan, konservasi, mangroove, kultur dan ekonomi termasuk investasi, perdagangan dan keuangan.

Nilai investasi UAE di Indonesia telah mencapai US$4,5 miliar  dan ditargetkan mencapai  US$20 miliar di 2030. Komitmen investasi terus berjalan yang meliputi sejumlah sektor di antaranya telekomunikasi, bio thermal, panel surya, minyak dan gas sebagai FDI yang signifikan untuk Indonesia. “Kita percaya bahwa hal yang terpenting dalam momentum ini adalah bagaimana menindaklanjutinya,” tutupnya.

Investasi Timur Tengah

IIFD menawarkan sejumlah kegiatan yang memasarkan potensi Indonesia, di antaranya presentasi beberapa investment project opportunities (IPRO), Indonesian Night in Dubai yang meliputi IN2MOTION FEST (modest fashion show), malam dan pameran UMKM Indonesia termasuk binaan BI.

Mengambil tema “Unlocking Indonesia’s Potential”, IIFD bertujuan membuka kesempatan untuk menarik Foreign Direct Investment (FDI) sekaligus memperluas pasar bagi produk berorientasi ekspor. Acara ini event pendukung ASEAN Chairmanship 2023. Sebelumnya, terdapat Road to IIFD untuk membuka jalan bagi perhelatan ini yang mempresentasikan 7 (tujuh) proyek investasi strategis.

Turut hadir memberikan sambutan yaitu Sekjen Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu), Cecep Herawan, Wakil Menteri BKPM, Indra Darmawan dan menyambung diskusi panel yang menghadirkan Direktur Kemenlu, Cahyo Purnomo, Direktur Departemen Internasional BI, Haris Munandar, CEO Masdar, M. Jameel Al Ramahi, yang berdiskusi seputar bagaimana kinerja FDI Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia berikut peran BI dalam promosi investasi serta tedapat testimoni berinvestasi di Indonesia.  ​

Lebih lanjut, terdapat empat proyek yang berpeluang mendapatkan investasi dari investor Timur Tengah, yaitu Agro Techno Park di Garut sebagai pusat pengembangan agrikultur sekaligus obyek wisata edukatif, Special Economic Zone (SEZ) in Health-Tourism di Bali yaitu kawasan terintegrasi untuk keperluan medis sekaligus pariwisata, Wado Hydro Electric Powerplant, merupakan PLTA Sungai Cimanuk, Wado, berkapasitas 50 MW yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN); Wind Power Plant Tolo 2 yaitu pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 72 MW di Janeponto, Sulawesi Selatan.

Keempat proyek yang tergolong ekonomi berkelanjutan tersebut sebelumnya dikurasi oleh BI, IIPC Abu Dhabi. Proyek tersebut melakukan pameran dan presentasi langsung kepada calon investor. Proyek ini diharapkan turut mendorong ekonomi hijau dan berkelanjutan demi masa depan bumi yang lebih baik.

Indonesian Night akan menghadirkan seluruh ragam kualitas produk asli Indonesia di kancah Timur Tengah. Hal ini mempertimbangkan UEA sebagai pasar yang tepat yaitu pusat ekonomi Asia Selatan, Asia Tengah dan Eropa Timur.

BI bersama Indonesian Fashion Chamber (IFC) menghadirkan IN2MOTION FEST sebagai acara unggulan untuk memamerkan karya desainer unggulan dalam peragaan busana bertema modest and moslem wear. Busana ini menerapkan konsep sustainability dan mengoptimalkan pemanfaatan kekuatan sumber daya lokal.

IN2MOTIONFEST menampilkan karya dari tiga desainer kenamaan Indonesia dengan menggunakan wastra unggulan Indonesia dari UMKM binaan Bank Indonesia. Sinergi ketiga desainer dan UMKM tersebut adalah Ayu Dyah Andari bersama Dayang Songket – Kalimantan Barat, Itang Yunasz bersama Tenun Isam – Jawa Barat, dan Khanaan Shamlan bersama Sri Kemuning – Riau.

 

Share This Article

Related Articles

Responses