

JAKARTA—Investor yang memperoleh penjatahan saham pada saat penawaran 3 emiten pendatang baru yang listing perdana hari ini Rabu 8 Maret 2023, bisa jadi tersenyum sumringah. Pasalnya, sejak perdagangan dibuka ketiga harga saham emiten ini terus melejit. Bahkan dua saham emiten menyentuh Auto Reject Atas (ARA) atau naik 35%.
Ketiga emiten yang melantai dalam waktu bersamaan itu adalah PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON), bergerak pada sektor Technology dan subsektor Software & IT Services. Industri dan subindustri TRON adalah Software. Harga penawaran saham TRON adalah senilai Rp180,00 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 2.950.000.000 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp531.000.000.000,00. Selain itu, akan dicatatkan pula waran TRON dengan kode TRON-W. Exercise price dari TRON-W adalah senilai Rp250,00.
Sejak dibuka saham ini langsung terbang pada harga Rp200 per saham, walau sempat turun di harga Rp190, kemudian kembali berbalik arah hingga menyentuh level tertinggi Rp236, sebelum akhirnya ditutup dan menyentuh level ARA naik 35% di harga Rp 242 per saham. Volume terbesar yang ditransaksikan pada harga Rp 230 sebanyak 1,09 juta saham.
“IPO ini menjadi starting line, bukan finish line bagi perusahaan untuk dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Kami percaya, fokus perusahaan dalam menyediakan solusi sistem informasi berbasis telematika dan IoT di bidang transportasi ini akan menjadi kekuatan bisnis kami,” kata Direktur TRON David Santoso, pada Rabu 8 Maret 2023.
Emiten lain, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), perusahaan induk yang berafiliasi dengan PT Barito Pasific Tbk (BRPT) dan mengoperasikan usaha pertambangan batu bara dengan dukungan berbagai anak perusahaan yang tersebar di Kalimantan. Emiten ini melalui anak usahanya, PT Tamtama Perkasa, telah memproduksi batu bara termal berkualitas tinggi sejak tahun 2013 dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun.
Harga penawaran saham CUAN dipatok pada angka Rp220 pr saham dan sejak awal perdagangan langsung terbang di level Rp240 per saham dan tidak pernah turun di bawah harga itu, bahkan terus naik 24,5% hingga ditutup pada perdagangan menyentuh batas atas ARA ke level Rp274 per saham. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 106,40 juta saham dengan frequeny 9.600 kali transaksi. Sedangkan transaksi dengan volume terbanyak 626.573 saham pada harga mentok Rp274 per saham.
Direktur CUAN Michael menyampaikan perseroan menawarkan sebanyak 1,69 miliar lembar saham atau 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga penawaran Rp220 setiap saham.
Emiten ketiga yang listing adalah PT Saptausaha Gemilangindah, Tbk. (SAGE) yang juga harga sahamnya alami Auto Reject Atas (ARA). Setelah mencatat kelebihan pemesanan atau oversubscribe 7,2 kali selama penawaran umum perdana (IPO) dengan harga Rp100 per saham, harga melonjak tajam saat dibuka ke level Rp127 per saham. Dan tak lama terus naik hingga menyentuh level AR naik 35% pada harga Rp135 per saham. Pada perdagangan hari pertama terjadi transaksi sebanyak 20.324 transaksi. Pada harga tertinggi ini terjadi transaksi sebanyak 5,571 juta saham.
Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, SAGE menerbitkan saham baru sebanyak 1,61 miliar saham yang mewakili 20,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp100 per saham, sehingga SAGE meraup dana segar sekitar Rp161 miliar.
Berdasarkan IPO ini, SAGE menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagal lead underwriter. Bersamaan dengan penerbitan saham baru tersebut, terdapat waran yang menyertai saham baru, dengan rasio 4:5, yaitu untuk setiap 4 saham baru yang diterbitkan, investor akan mendapatkan 5 waran seri I secara cuma-cuma.
Setiap 1 waran memberikan hak kepada investor SAGE untuk dapat membeli 1 saham baru yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan. Waran ini dapat ditebus mulai tanggal 8 September 2023 hingga 7 Maret 2025 dengan harga pelaksanaan Rp110.
“Lokasi yang strategis di Cibinong sebagai Ibu Kota Kabupaten Bogor dan penyangga metropolitan Jakarta, serta kedekatannya dengan pusat pemerintahan, merupakan daya tarik tersendiri bagi calon penghuni dan investor yang melakukan pembelian”, tutur Edward Halim selaku Direktur Utama Sapta. (m2)