JAKARTA – Anak usaha Harita Nickel, PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada April 2023. Harita Nickel dikabarkan tengah menggelar roadshow pekan ini untuk IPO dengan tujuan target dana hingga US$600 juta atau setara dengan Rp9,26 triliun.
President Director PT TBP Roy Arman Arfandy mengatakan penggalangan dana publik itu diharapkan dapat menambal kebutuhan investasi yang diperlukan perseroan bersama mitra strategis lainnya guna melakukan ekspansi pabrik HPAL tahun ini, demikian seperti yang ditulis m.binis.com
Berdasarkan hitung-hitungan PT TBP, kebutuhan investasi untuk ekspansi pabrik HPAL itu mencapai sekitar US$1,2 miliar atau setara dengan Rp Rp18,5 trilun (kurs Rp15.424 per US$).
Ekspansi pabrik HPAL yang kedua milik TBP bekerja sama dengan Halmahera Persada Lygend (HPAL) sebagai pemegang 45,1 persen kepemilikan bakal menambah kapasitas produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) hingga 60.000 ton.
Dengan demikian total kapasitas produksi dari dua pabrikan milik TBP bersama dengan HPAL itu dapat mencapai 120.000 ton. Adapun kapasitas input bijih nikel kadar rendah atau limonit dari sisi hulu dapat mencapai sekitar 12 juta ton. Proyek pengembangan pabrik HPAL kedua itu diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal kedua tahun depan. Rencanannya, pabrik itu bakal memiliki tiga lini produksi MHP untuk kemudian menghasilkan produk bahan baku baterai listrik seperti nikel sulfat dan kobalt sulfat.