JAKARTA— Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) PT Indika Energy Tbk yang dilangsungkan pada pekan lalu jelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri membawa cuan bagi investor pemegang saham INDY. RUPST telah menerima secara bulat usulan manajemen perseroan untuk membagikan US$73,169 juta atau setara Rp1,080 triliun (kurs tengah BI per 18 April 2023 sebesar Rp14.773/US$) sebagai dividen tunai final pada 17 Mei 2023.
Jumlah dividen ini akan dibagikan untuk 5.202.692.000 lembar saham yang tercatat dan dimiliki para investor. Sehingga dividen tunai final yang akan diterima dibulatkan menjadi Rp208 per saham.
Sebelumnya pada Agustus tahun lalu, perseroan telah membagikan dividen interm sebesar US$40 juta kepada pemegang saham. Sehingga total dividen yang telah dan akan dibagikan total mencapai US$113,169 juta atau sekitar 25% dari perolehan laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang mencapai US$452,670 juta.
Dalam laporan keterbukaan yang disamapikan perseroann kepada BEI, diketahui, sisa laba sebesar US$6,065 Juta akan digunakan sebagai tambahan dana cadangan wajib dari yang telah ada saat ini US$5,312 juta. Sehingga total dana cadangan wajib perseroan mencapai US$11,377 juta. Hal itu sesuai dan sejalan guna memenuhi ketentuan UUPT.
Sementara sisa laba bersih perseroan setelah dikurangi penyisihan tambahan dana cadangan wajib perseroan dan dividen tunai final yang mencapai US$333,436 juta, menurut manajemen perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan guna memperkuat permodalan perseroan.
Garap Tambang Emas
Sementara itu, perseroan untuk tahun ini telah berencana menggarap proyek tambang emas. Saat ini melalui anak usaha perseroan akan membangun kontruksi, sebagai modal usaha anak usaha, perseroan meminjamkan sekitar US$250 juta atau setara Rp3,8 triliun dana untuk pengembangan proyek tersebut.
Seperti ditulis Bisnis.com, Ricky Fernando, Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk, menyatakan, proyek yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2025 itu kini dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Adapun, dana pinjaman akan dipakai untuk mendanai konstruksi pembangunan infrastruktur, sarana fasilitas dan pembukaan lahan tambang emas di proyek Awak Mas.
“Tahun lalu kami telah menyelesaikan tahap Front End Energy Design (FEED) dan Definitive Feasibility Study (DFS). Untuk tahun 2023, setelah mendapatkan pendanaan, kami akan fokus untuk memulai konstruksi dan pembebasan lahan. Sementara itu, produksi rencananya akan dilakukan pada 2025,” katanya kepada Bisnis, Selasa (7/3/2023).
Ricky mengatakan operasional proyek Awak Mas bisa berdampak pada meningkatnya pendapatan INDY. Namun hal itu baru akan dinikmati setelah operasional berjalan pada 2025 mendatang. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menjelaskan bahwa fasilitas pinjaman diberikan kepada PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 2 Maret 2023.
Jadwal Pembagian dividen
No | Jadwal | Keterangan |
1 |
4 Mei 8 Mei |
Akhir periode perdagangan saham (cum Dividend)
Pasar Reguler dan Negosiasi Pasar Tunai |
2 |
5 Mei 9 Mei
|
Awal periode Perdagangan saham Tanka Hak Dividen (Ex Dividend)
Pasar Reguler dan Negosiasi Pasar Tunai |
3 | 8 Mei | Penentuan daftar pemegang saham tercatat yg berhak atas dividen |
4 | 17 Mei | Tanggal Pembayaran dan pendistribusian dividen Tunai |