JAKARTA – Harga saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) emiten pendatang baru yang melakukan listing perdana pagi tadi, menyentuh harga tertinggi hingga auto reject atas (ARA). Menyusul emiten-emiten sebelumnya, saat perdagangan dibuka, saham emiten berkode PIPA ini langsung naik ke harga Rp135 per saham dan diteruskan hingga naik 34,29 persen sentuh batas ARA ke posisi Rp141 dari harga penawaran Rp105 per lembar saham.
Dan kondisi itu bertahan hingga sesi kedua tidak ada perubahan harga. Saham persroan per Pukul 15.00, catatkan total frekuensi pedagangan sebanyak 3.972 kali dengan volume perdagangan 20,45 juta saham dan nilai transaksi harian Rp2,88 miliar.
Menurut catatan BEI, PIPA merupakan emiten ke 30 di tahun ini, menyusul pekan sebelumnya PT Asrya Buana Travelindo Tbk (HAJJ) yang juga alami ARA. Dan data e-ipo sudah menanti sekitar 5 perusahaan lagi yang dalam waktu dekat akan melantai.
Direktur Utama PIPA Junaedi, pada Senin 10 April 2023 di Main Hall BEI, Jakarta, menyampaikan perseroan melepas 925 juta lembar saham atau setara dengan 27,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, pada harga Rp105 per saham. Dan saat pemesanan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 109 kali. Dengan demikian perseroan meraih dana segar senilai Rp97,12 miliar.
Junaedi mengungkapkan bahwa, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di tanah seluas 10.952 meter persegi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dengan ke depan seluruh kegiatan produksi perseroan akan berpusat di lokasi tersebut.
“Dengan memusatkan kegiatan produksi perseroan ke Cikande selain akan meningkatkan kapasitas dan varian produk pipa PVC, proses produksi Perseroan akan menjadi lebih efisien dan semakin maksimal,” ungkap Junaedi.
Selain untuk membangun pabrik baru, dana hasil IPO ini juga akan digunakan untuk memperluas jaringan distribusi material dan bahan bangunan, terutama di area Kalimantan yang mana meningkatkan permintaan akan dipicu dengan adanya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Untuk itu pula PIPA menerbitkan Waran Seri I yang menyertai saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma bagi para pemegang saham baru dengan rasio 10:9 atau sejumlah 832,5 juta lembar Waran Seri I serta harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp110.
Junaedi menyampaikan setiap proses IPO dari awal sampai hingga saat ini membuat perseroan semakin berkembang secara Good Corporate Governance (GCG), serta pihaknya berharap ke depan bisa memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders.
Setelah itu untuk target yang dipatok perseroan mendatang adalah, dengan menargetkan pendapatan meningkat 25 hingga 30 persen year on year (yoy) setelah perseroan menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
“Tidak lain tidak bukan, omzet perusahaan harus meningkat, kami punya target setelah enam bulan pertama ini omzet kami bisa meningkat 25 hingga 30 persen,” ujar Junaedi.
Pihaknya juga menargetkan laba bersih perseroan meningkat 50 persen yoy setelah ekspansi usaha tersebut dilakukan. “Laba bersih berharap bisa paralel ya. Mudah- mudahan bisa meningkat minimal 50 persen yoy, dengan nanya omzet otomatis kami berharap juga efisiensi di pengeluaran (expenditure) kami akan membaik,” pungkas Junaedi.
Sebagai informasi tambahan, PT Multi Makmur Lemindo Tbk memiliki fasilitas produksi untuk Pipa PVC, Fitting PVC, Lem PVC, dan produk bahan bangunan lainnya dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 300 ton yang terletak di Tangerang-Banten. Produk bahan bangunan lain yang diproduksi oleh perseroan mencakup lem kayu, ember cor, ember bening, talang air, dan lain-lain. (afrizal/m2)