BALIKPAPAN—PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) selama tahun 2022, berhasil membukukan pendapatan usaha senilai Rp483 miliar dan meraih laba bersih Rp34 miliar.
Tingginya berbagai harga komoditas tambang mendorong tingginya permintaan penyewaan kendaraan. Perseroan memiliki bisnis utama menyewakan kendaraan ringan (LV/4×4 & 4×2) khusus area pertambangan.
Tahun lalu, permintaan kendaraan baik dari existing customer atau customer baru terus bertambah. Hal ini juga disebabkan perseroan sejak tahun 2020 terus secara konsisten menyisir pasar dan gencar melakukan ekspansi ke wilayah Indonesia Timur.
Tingginya permintaan ini, mendorong perseroan untuk membeli unit kendaraan tambahan sekitar 700 unit kendaraan baru, sehingga saat ini tercatat total kenadaraan yang dimiliki perseroan mencapai 3.156 unit. Unit kendaraan itu beroperasi di berbagai wilayah tambang yang tersebar di Indonsia.
Bertambahnya unit kendaraan mendorong aset perseroan pada tahun 2022, bertumbuh 35% dibanding tahun 2021 menjadi Rp873 miliar. Selain aset utang perseroan pun meningkat menjadi Rp523 miliar.
Dalam laporannya ke BEI, perseroan telah berhasil membukukan nilai kontrak sebesar Rp1 triliun pada tahun 2022. Pencapaian nilai kontrak itu merupakan wujud nyata dari berbagai macam inovasi dan transformasi yang perusahaan lakukan, meliputi ekspansi bisnis dalam menciptakan pasar baru, perluasan cakupan area operasional, perluasan fasilitas usaha, sampai dengan penambahan sumber daya manusia guna mendukung proses perkembangan bisnis perusahaan.
Perseroan selama tahun lalu juga berhasil merambah daerah operasional, termasuk membuka beberapa titik baru di Pulau Kalimantan dan Wilayah Indonesia Timur, salah satunya adalah Provinsi Gorontalo. Perusahaan menyambut optimis penambahan titik baru di Provinsi Gorontalo mengingat potensi pertambangan di Provisinsi Gorontalo yang cukup besar, khususnya emas dan mineral lainnya. Ekspansi bisnis juga dilakukan perseroan dengan mendirikan dua anak perusahaan di awal tahun 2022 yang masing – masing bergerak di bidang usaha penyedia jasa perangkat IT dengan nama PT Multinet Perkasa Indonesia, dan perusahaan dengan bidang usaha alih daya dengan nama PT Borneo Sentana Gemilang.
Pada tahun ini, perseroan akan terus menumbuhkan skala bisnis yang lebih besar dengan fokus pada perluasan cakupan area wilayah operasional dan perluasan cakupan jenis industri serta menambahkan proporsi penyewaan Bus.
Selain itu, perseroan akan memulai untuk berekspansi di Wilayah Indonesia Barat, dan tentunya akan lebih fokus lagi untuk menjangkau industri nikel, dimana untuk ekspansi ke industri nikel sendiri perseroan sudah melakukan beberapa strategi untuk memaksimalkan ekspansi tersebut, dimulai dari berpartisipasi dalam seminar dan pameran dagang industri nikel, sampai dengan mendirikan kantor perwakilan di Kabupaten Morowali yang merupakan salah satu daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia