JAKARTA– PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) , sebagai anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBR) kini melakukan pembaruan demi merayakan tumbuhnya Gig Economy. Bank ini terus memberikan solusi bagi kebutuhan pelaku usaha mikro untuk mengakses modal usaha dengan mudah, melalui Pinang Maksima. Produk ini menawarkan solusi pembiayaan invoice atau tagihan guna mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah (small medium enterprise) untuk mengakses modal usaha yang semakin mudah.
Seiring rencana bank ini menjadi The best digital bank by becoming house of fintech and home for gig economy, Bank Raya merupakan perusahaan pertama yang mempercepat pencairan pinjaman digital melalui produk pinjaman digital full-service pertama. “Dan sekarang, kami memasuki model bisnis baru agar dapat memaksimalkan value bagi pemegang saham kami dengan memberikan kenyamanan bagi pelanggan dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi bagi mitra dan karyawan,” ungkap Ida Bagus Ketut Subagja, CEO Bank Raya.
Solusi digital terbaru yang dihadirkan oleh Pinang Maksima membuat Bank Raya menjadi bank digital pertama yang menghadirkan layanan pinjaman modal kerja yang cepat dan mudah berbasis ekosistem supply chain financing. Pengajuan pinjaman di Pinang Maksima dapat diajukan melalui Relationship Manager yang terintegrasi dan berbasis aplikasi sehingga layanan ke nasabah jadi lebih praktis dan cepat.
Bhimo Wikan Hantoro, Direktur Digital dan Operasional Bank Raya mengatakan, “Pinang Maksima telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki basis mitra usaha yang luas. Kami menyediakan ekosistem digital yang dapat diakses oleh mitra usaha sehingga dapat mendukung produktivitas dan pertumbuhan bisnis para pengusaha dan ekosistem usaha secara keseluruhan.”
Total outstanding kredit Pinang Maksima sampai dengan Desember 2022 yaitu sebesar Rp159,4 miliar atau tumbuh sebesar 163,5% yoy. Kedepannya, Bank Raya akan terus mengoptimalkan solusi Pinang Maksima agar dapat dinikmati oleh semakin banyak nasabah. Bank Raya juga siap untuk mengeksplorasi lebih jauh kesempatan kerjasama dan kolaborasi ke lebih banyak pelaku usaha untuk mendorong peningkatan produktivitas bisnis, tidak hanya pembiayaan supply chain berbasis digital tetapi juga solusi digital perbankan lainnya yang dapat mempermudah business process secara end to end,” tutup Bhimo Wikan Hantoro.