Cagar Foundation Gandeng Sertifikasiku Berikan Pelatihan kepada Insan Berkebutuhan Khusus

JAKARTA –Sertifikasiku salah satu platform startup bidang pendidikan dan pelatihan yang cukup dikenal, melakukan penanda tanganan kerjasama dengan Cagar Foundation guna mengadakan program pelatihan untuk insan berkebutuhan khusus. Penandatangan kerjasama kedua belah pihak  dilaksanakan Jum’at 17 Maret 2023 di kantor pusat Sertifikasiku, Jakarta.

Cagar Foundation yang berada di bawah Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah, merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat yang menghimpun dana sosial  dari masyarakat dan disalurkan melalui berbagai program pendidikan. Khususnya program penndidikan untuk insan berkemampuan khusus (IBK), untuk kesehatan serta pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat.

Muhammad Nelwansyah selaku perwakilan dari CAGAR Foundation, menyatakan kerja sama dengan Sertifikasiku bertujuan untuk membuat program-program baru yang sejalan dengan bidang CAGAR Foundation selama ini, yang consense dalam penanganan anak-anak berkebutuan khusus, yaitu dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan kompetensi.“Kami melihat Sertifikasiku banyak memiliki program bidang pelatihan kompetensi yang sangat dibutuhkan anak-anak kami, karena itu kami memutuskan untuk melakukan kerjasama. Mungkin untuk awal-awal ini kita masih menggunakan program-program yang ada di Sertifikasiku terlebih dahulu,” tambah Nelwan.

Sementara itu, Muhammad Brian Mayzan, CEO Sertifikasikui menyambut gembira kerjasama ini. Brian panggilan CEO  Sertifikasiku, berharap dapat mengambil peran dalam ikut meningkatkan kompetensi insan Indonesia, khususnya insan berkebutuhan khusus yang ada di Cagar Foundation. “Kami memiliki visi yang sama dengan Cagar Foundation, bagaimana bisa ikut berperan dalam memberdayakan insan Indonesia,” ungkap Brian kepada PortalBisnis.co usai penandatangan kerjasama.

Cagar Foundation, menurut Nelwan senantiasa menumbuhkan iklim transparansi dan profesionalitas untuk mengawal amanah masyarakat yang demikian besar. Dan kini ini telah berkembang menjadi organisasi filantropi khusus Insan Berkemampuan Khusus yang menghimpun dana sosial masyarakat secara profesional dan akuntabel melalui 3 (tiga) lembaga programnya yaitu Rumah Autis, Sakura (Sekolah Shibghah Akhlak Quran) dan Donasi Barang, serta memiliki jaringan pelayanan di 7 kota di Indonesia.

Nelwan menambahkan, Cagar Foundation memiliki 3 program. Pertama adalah Rumah Autis, merupakan layanan dimana penyandang Autisme ini belajar, yang Kedua adalah Program Sakura, memperjuangkan gerakan Shibghah Karakter Quran dalam kehidupan ummat dan bangsa, berupa sekolah untuk anak usia 0 s/d Sekolah Dasar. Sekolah ini terletak di Bekasi, dan yang Ketiga adalah Program Donasi Barang. “Donatur bisa memberikan donasi barang-barang kepada lembaga kami atau lembaga-lembaga yang lain. Jadi barang-barang yang diterima nanti kita manfaatkan untuk yayasan-yayasan, bahkan untuk korban bencana alam dan lain-lain,” ungkap Nelwan.

Nelwan juga berharap setelah dilakukanya kerjasama dengan Sertifikasiku tersebut, Sertifikasiku dan CAGAR Foundation dapat bersinergi dan berkolaborasi bersama dalam program-program yang bisa memberikan pelatihan kepada Guru, Orang Tua, dan Anak-anak itu sendiri agar Insan Berkebutuhan Khusus bisa diterima di masyarakat dan bisa mendapatkan kesempatan belajar seperti masyarakat pada umumnya.

“ Harapan kami setelah bekerjasama dengan Sertifikasiku adalah kita bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam program yang bisa memberikan pelatihan kepada guru, kepada orang tua dan kepada anak-anaknya itu sendiri, untuk belajar secara daring dan Sertifikasiku juga CAGAR Foundation dapat dikenal masyarakat, terutama bagaimana mensosialisasikan Insan Berkebutuhan Khusus dapat diterima di masyarakat dan mereka dapat berdaya sendiri, mandiri secara sosial maupun finansial,” pungkas Nelwan.

Anak berkebutuhan khusus sendiri merupakan anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan, memiliki kondisi medis, kondisi kejiwaan, dan/atau kondisi bawaan tertentu. Mereka membutuhkan perhatian dan penanganan khusus supaya bisa mencapai potensinya. Anak berkebutuhan khusus bukan berarti tidak pintar, tidak berbakat, atau tidak mampu. Hanya saja, mereka memiliki tantangan khusus yang tidak dihadapi kebanyakan anak-anak lain yang ‘normal’. (m2)

Share This Article

Related Articles

Responses