Menilik Perjalanan Peran Bank Syariah Dalam Peta Perbankan Indonesia (2)

Proses Merger Tiga Bank Menjadi Bank Syariah Indonesia Proses merger tiga bank syariah besar di Indonesia menjadi salah satu tonggak sejarah yang akhirnya membuka banyak peluang-peluang baru dalam mendukung perekonomian masyarakat secara nasional. Setiap bank syariah memiliki latar belakang dan sejarahnya sendiri sehingga akhirnya menguatkan posisi BSI ke depannya. Penggabungan ketiga bank itu meninggalkan entitas masing-masing nama bank dan  melebur menjadi satu.  Berikut nama ketiga bank syariah yang dilebut menjadi satu dengan nam PT Bank Syariah Indonesia Tbk
  1. PT BRI Syariah Tbk (BRIS)
PT BRI Syariah Tbk atau sering disingkat menjadi BRIS awalnya terbentuk dari proses akuisisi BRI terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Setelah diakuisisi, BRI mengubah nama Bank Jasa Arta tersebut menjadi BRI Syariah dan mulai beroperasi pada 17 November 2008 dengan berlandaskan prinsip syariah Islam. BRI Syariah berfokus membidik berbagai segmen di masyarakat dan terus tumbuh luas menawarkan berbagai produk syariah kepada nasabahnya. Pada 2018, BRI Syariah mulai melaksanakan initial public offering di Bursa Efek Indonesia dan mencatatkan diri sebagai anak usaha BUMN di bidang Syariah yang pertama kali melaksanakan penawaran umum saham perdana dengan kode saham BRIS. Saat merger, aset BRIS per Desember 2022, mencapai angka Rp57,9 triliun.  
  1. PT Bank Mandiri Syariah (BMS)
Awalnya Bank Mandiri adalah bank yang berdiri dari hasil penggabungan dari empat bank, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo yang mulai terguncang akibat krisis moneter pada tahun 1998. Setelah itu mulai dibentuk tim konsolidasi untuk pengembangan perbankan syariah, diawali dari pembentukan unit syariah, kemudian mengakuisisi Bank Sejahtera Bersama (BSB)  dan pada 1 November 1999, dikonversi menjadi Bank Syariah Mandiri (BSM). Hingga saat ini Bank Mandiri Syariah mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani sebagai landasan operasional. Hal ini yang membuat Bank Syariah Mandiri terus berkembang hari ini dan jadi bagian dari BSI. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) didirikan pada 29 April 2000 dengan pembukaan 5 kantor cabang utama di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pendirian Bank Negara Indonesia ini tercetus setelah melihat kondisi bank syariah saat krisis moneter di tahun 1998 tetap mampu berdiri tanpa mengalami perubahan secara signifikan. Dalam proses operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan aspek syariah yang diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah dan telah melalui pengujian sehingga memenuhi aturan Syariah. Penggabungan tiga bank telah disahkan dan diresmikan beroperasi oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Februari 2021. BSI diharapkan dapat menjadi pendorong bagi ekosistem perbankan syariah nasional.  Atas penggabungan itu, BSI langsung memiliki 1.365 kantor cabang dengan jumlah rekening 15,5 juta. Sedangkan kepemilikan saham dari BSI terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17,4 persen, DPLK BRI – Saham Syariah 2 persen, dan publik 4,4 persen.  
Share This Article

Related Articles

Responses