JAKARTA—Di tengah aksi pelaksanaan pemecahan saham (stock split), harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hari ini ini terus terkerek naik hingga level tertinggi Rp10.375. Sejak pembukaan pada Rp10.125, harga terus merangkak 250 per saham. Dengan volume transaksi 33,33 juta saham dengan nilai Rp343,55 miliar.
Perseroan hari ini mengumumkan jadwal pelaksanaan pemecahan saham (stock split) perseroan 2:1 kepada Bursa Efek Indoensia (BEI), setelah sebelumnya kemarin memperoleh persetujuan pencatatan saham tambahan hasil pelaksanaan stock split.
Sebelum pemechan nilai nominal saham perseroan adalah Rp250 per saham dengan jumlah mencapai 46.666.666.666 saham. Dengan adanya pelaksanaan ini, maka jumlah saham Bank Mandiri yang tercatat di bursa setelah pemacahan saham nilai nominam saham perseroan menajdi Rp125 per saham dengan jumlah saham mencapai 93.333.333.332 saham.
Perseroan sudah sejak lama mengajukan rencana ini dan telah mendapat persetujuan prinsip dari BEI dengan surat no 2-00973/bei.pp1/01-2023 tertanggal 26 Januari 2023. Dan rencana ini pun telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPST tanggal 16 Maret 2023.
Sementara untuk pemecahan nominal saham ini menjadikan saham seri A dwiwarna milik negara RI akan tetap dipertahankan 1 (satu) saham dan sisanya akan diperhitungkan untuk menambah saham seri B milik negara RI.
Pada tanggal 28 Maret lalu BEI sudah memebrikan persetujuan untuk pencatatan saham tambahan hasil pelaksanaan stocksplit. Dan hari ini perseroan telah mengumumkan jadwal pelaksaan pemacahan saham melalui idx.co.id. Akhir pedagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan negsiasi akan berakhir poada 3 April 2023, dan pada awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi pada 4 April 2023.
Kemudian pada tanggal 5 April 2023, sebagai tanggal penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil pemecahan (recording date). Sekaligus pada tanggal 4-5 April sebagai periode peniadaan perdagangan di pasar tunai selama 2 hari bursa. Tanggal 6 April sebagai awal perdagangan saham dengan niali nominal baru di pasar tunai.