
Jakarta Timur akan menjadi kawasan emas baru di Jakarta. Meninggalkan wajah lamanya yang terkenal dengan wilayah industrial menjadi wilayah bisnis dan komersial. Wilayah terluas di sini juga akan membuka peluang untuk kota ini agar dapat leluasa berkembang. Beberapa area bahkan sudah terproyeksikan untuk mendorong terciptanya kawasan emas baru di Jakarta Timur.
Widodo Soeprayitno, Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Timur menjelaskan meski selama ini wilayah Jakarta Timur kerap tertinggal berbanding wilayah lain di Jakarta. Namun pihaknya sudah menyusun sejumlah rencana pengembangan wilayah sesuai dengan potensi-potensi yang Jakarta Timur miliki.
Kemudian, Widodo menjelaskan bahwa Jakarta Timur memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi sebab wilayah ini merupakan wilayah administrasi paling luas di DKI Jakarta sebesar 188,02 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 3.037.193 jiwa. Hal ini membuat kepadatan penduduk di Jakarta Timur relatif rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Jakarta. Sehingga pengembangan Jakarta Timur masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang.
Baca Juga : Minimnya Kompetensi, Faktor Penyebab Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
PENGEMBANGAN WILAYAH JAKARTA TIMUR
Sarjono, Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setko Kota Jakarta Timur dalam kesempatan serupa juga mendorong pengembang properti untuk masuk dan mengembangkan wilayah Jakarta Timur. Namun beliau berharap pengembangan yang sedang terjadi bukan hanya sekadar membangun hunian. Melainkan juga turut serta mendorong terciptanya ekosistem baru sehingga tercipta kawasan emas baru di Jakarta.
“Sebelumnya pengembang ini hanya jual kavling di Jakarta Timur, kemudian dibangun satu-satu saat ada yang membeli. Namun saat ini sudah ada Agung Podomoro yang merupakan pengembang kredibel sedang melakukan pembangunan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender. Artinya tren pertumbuhan memang sudah mulai mengarah ke Jakarta Timur,” ungkapnya.
Rose Yunita selaku Wakil Ketua Kadin Bidang Properti dan Real Estate Jakarta Timur menambahkan bahwa industri properti merupakan industri pionir yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Karena industri ini juga memiliki efek berganda alias multiplier effect tinggi. Berdasarkan catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, industri properti juga akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan 147 industri turunannya. Bahkan untuk jangka pendek, pengembangan industri properti dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
SEKTOR BISNIS YANG AKAN BERKEMBANG
“Ada lima sektor bisnis tumbuh dan berkembang di Jakarta Timur. Pertama dengan adanya infrastruktur, pemukiman kemudian ada manusia-manusia baru yang tinggal di wilayah tersebut. Ini kemudian akan berkembang ke sejumlah sektor lain. Seperti konstruksi, makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, serta SDM dan Pendidikan,” ujar Rose.
Ali Traghanda, Pengamat Properti menjelaskan pengembangan pemukiman dapat menjadi salah satu fokus yang dikebut oleh Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Ali menambahkan bahwa saat ini wilayah Jakarta Timur masih dalam sunrise phase alias masih dalam tahap awal perkembangan. Hal ini masih menunjukan Jakarta Timur memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar. Namun masih banyak tantangan yang rasanya beliau masih perlu pembenahan. Menurutnya Jakarta Timur memiliki profil dan karakteristik yang cukup beragam.
Ali sendiri membaginya menjadi tiga bagian
- Wilayah pertama: bagian Utara yang mencakup Pulo Gadung dan Cakung sebagai simpul industri di Jakarta Timur
- Zona kedua: wilayah Tengah dari jalan I Gusti Ngurah Rai sampai Kol Sugiono, yang memiliki potensi sebagai kawasan pemukiman,
- Zona ketiga: Cawang-Kalimalang sebagai pusat transformasi.
“Satu kota akan berkembang kalau ada pusat bisnis, untuk menumbuhkan menarik masyarakat menengah atas untuk menetap, kemudian perlu ada juga kawasan elit, ini yang tidak ada di Jakarta Timur sehingga harus pemerintah ciptakan. Ini misalnya sudah bermula dengan Jakarta Garden City di Cakung, tapi karakteristiknya itu agak berbeda karena karena zona 1 itu sebenarnya jangkarnya dari Kelapa Gading. Sehingga wilayah zona 2 ini yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai kawasan elit sekaligus cikal pengembangan kawasan emas di Jakarta Timur,” ujar Ali.
Yayat Supriatna, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti sepakat wilayah Jakarta Timur memang memiliki tiga zona yang sebenarnya memiliki potensi melimpah. Namun menurutnya tanpa adanya konektivitas yang baik antar zonanya. Ali beranggapan masing-masing zona dapat berkembang sesuai dengan karakteristiknya masing-masing
Untuk mendorong rencana pengembangan tersebut, pemerintah perlu menciptakan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga dapat menggali potensi-potensi wilayah secara optimal agar dapat menciptakan kawasan emas baru di Jakarta Timur.