JAKARTA—
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dikabarkan sedang berencana melepas kepemilikan saham nya (spin off) pada entitas usaha yaitu PT Jasamarga Transjawa Tol kepada investor strategis. Pelepasan saham ini dilakukan melalui mekanisme private placement. Seperti dituliskan Bisnis.com selasa (14/2/2023), pihak Jasa Marga maupun Kementriaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengakui rencana tersebut. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo membenarkan terkait dengan rencana tersebut. Dia mengkonfirmasi bahwa Jasa Marga akan melakukan private placement untuk mencari investor strategis. Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mempertegas dengan menyatakan, pihaknya telah menunjuk BNI Sekuritas yang akan mengurus pelepasan saham tersebut. Kendati demikian, Subakti tidak mengkonfirmasi terkait besaran yang diperoleh atas transaksi itu. Terkait besaran nilai private placement, Bloomberg, Selasa (15/2), menuliskan nilainya sekitar US$ 300 juta. Jika mengacu kurs di Rp 15.168 per dolar Amerika Serikat (AS), nilai transaksinya mencapai Rp 4,55 triliun. Adapun spin off ini dilakukan karena beberapa tujuan. Pertama mengimplementasikan strategi financing dan asset recycling untuk mendukung kelangsungan bisnis Jasa Marga. Kedua, transaksi untuk mendukung pengembangan Perseroan di masa yang akan datang melalui skema equity fundraising dengan tetap menjaga solvabilitas dengan pertumbuhan CAGR 9,2%. Ketiga mempertajam dan mengoptimalkan strategi bisnis Perseroan dalam pengelolaan aset-asetnya, maka pembagian peran strategis Perseroan meliputi asset owner, asset manager dan asset provider. Keempat, pemisahan ini menjadi katalis dan parameter bagi pemanfaatan aset aset perseroan lainnya serta akan menjadi parameter dan tolak ukur bagi implementasi pengembangan strategi perusahaan di masa yang akan datang. Sebelumnya pada Forum Market Outlook 2023, Agus Muhammad Direktur Keuangan Jasa Marga, pernah menyampaikan bahwa sebahgaian besar investor jasa marga adalah fund-fund asing, karena investasi jalan tol Jangka Panjang. “Saham kita kebanyakan dipegang asing, karena untuk investasi tol jangka panjang,” ungkap Agus. (mas) |