JAKARTA—PT MNC International Tbk atau yang dikenal dengan nama MNC Bank (BABP) berhasil bukukan pertumbuhan laba signifikan 308,3% atau naik 3 kali lipat dibandingkan 2021.
Di tengah ekonomi yang masih belum stabil dan bergejolak, MNC Bank terbukti tangguh dan tetap menunjukkan kinerja terbaiknya, meraih laba setelah pajak Rp52,51 miliar. Perolehan ini, bertambah sekitar Rp40 miliar dibandingkan hasil tahun 2021 yang hanya Rp12,87 miliar (year-on-year).
Kenaikan laba yang signifikan ditopang oleh sejumlah faktor, di antaranya pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) tahun 2022 sebesar 58,95%, dari Rp407,51 miliar menjadi Rp647,73 miliar YoY. Pertumbuhan hasil bunga ini, seiring ekspansi kredit yang dilakukan perseoran juga bertumbuh 19,95% atau mencapai angka kredit Rp10,2 triliun. Jika dilihat rata-rata pertumbuhan kredit perbankan yang hanya 11,35%, MNC Bank cukup ekspansif. “Ini membuktikan efektivitas MNC Bank menjalankan fungsi intermediasi perbankan terus meningkatkan,” tulis Edward Kennetze Lubis, Corporate Secretary perusahaan yang dikirimkan ke BEI.
Terkait kualitas kredit, perseroan menyatakan terjadi kemajuan signifikan, rasio non performing loans (NPL) Gross yang pada tahun 2021 mencapai 4,42% tahun lalu hanya tersisa 3,53%. “Kualitas kredit kami semakin sehat dibanding periode sebelumnya, berkat proses perbaikan kualitas kredit dengan penyaluran kredit yang mengacu pada prinsip kehati-hatian dan prudential banking,” tambah Edward.
Dalam hal penghimpunan dana, tabungan tumbuh 6,78% YoY, dari Rp1,86 triliun menjadi Rp1,98 triliun. Sementara Cost of Fund (CoF) alami penurunan signifikan dari 4,84% menjadi 4,24%b pada 2022. Secara total, Dana Pihak Ketiga (DPK) MNC Bank pada tahun 2022 menanjak 17,01% menjadi Rp13,15 triliun dari Rp11,24 triliun di tahun 2021. Pertumbuhan DPK ini jauh di atas rata-rata industri yang hanya mencapai 9,01%. Berkat peningkatan kinerja tersebut, aset MNC Bank pada tahun 2022 melonjak 20,31% YoY, dari Rp14,02 triliun menjadi Rp16,86 triliun.
Saham mayoritasnya MNC Bank saat ini dikuasai PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang memiliki 52,37%, sisanya dikuasai Winfly Ltd 13,95% dan public 33,68%. Dan kedua entitas ini baik BABP dan BACP berada di bawah naungan induk MNC Group (BHIT) dan menjadi pilar bisnis keuangan.
Sumbang 45,1% Pendapatan BCAP
Sementara itu, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) sebagai induk dari pilar bisnis keuangan dan digital MNC Group, mencatatkan pendapatan usaha selama 2022, sebesar Rp 2,849 triliun. Pendapatan ini tumbuh tipis hanya 4% dibandingkan tahun 2021.
Segmen terbesar dari total pendapatan perseroan berasal dari pendapatan bunga dan dividen dengan Rp 1,670 triliun, dan diikuti dengan pendapatan pasar modal sebesar Rp 370,4 miliar. Di mana bunga lebih banyak dikontribsuikan dari MNC Bank (BABP).
Manajemen BCAP mengakui, bahwa kontributor utama pendapatan perseroan (BCAP) berasal dari MNC Bank (BABP) sebesar 45,1% dari total pendapatan konsolidasi. Di susul dari entitas bisnis lainnya, yaitu MNC Life 9,8%, MNC Insurance 9,3%, MNC Finance 8,4%, MNC Sekuritas 7,9%, MNC Leasing 5,0%, MNC Asset Management 1,1%, FM Digital Solution 1,0%, MNC Teknologi Nusantara 0,7%, dan lain-lain 11,7%.
Perseroan memiliki rencana strategis untuk mengkonsolidasikan layanan-layanan berbasis transaksinya di bawah PT Motion Digital Technology (Motion Digital), anak perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan penuh oleh BCAP, yang meliputi MotionBanking oleh MNC Bank, MotionTrade oleh MNC Sekuritas, MotionPay dan Flash Mobile oleh MNC Teknologi Nusantara.