PEHA Bukukan Kenaikan Laba 143%, Analis Nilai Prospektif

JAKARTA– PT Phapros Tbk (PEHA) salah satu bisnis BUMN bidang farmasi umumkan pencapaian kinerja perseroan selama 2022. Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko, menyatakan kinerja perusahaan di tahun 2022, khususnya perolehan laba tahun berjalan alami pertumbuhan  signifikan 143% atau mencapai angka Rp27,395 miliar dibanding tahun 2021 yang hanya Rp11,296 miliar.

Adapun perolehan laba sebelum pajak lebih tinggi lagi pertumbuhannya, capai 221,9% yaitu naik dari Rp 12,892 miliar pada tahun 2021 menjadi sebesar Rp41,502 miliar akhir tahun lalu. Namun karena adanya utang pajak kini yang cukup tinggi Rp13,829 miliar, menjadikan laba tahun berjalan hanya tumbuh 143%.

Sementara penjualan dengan jumlah kategori produk jual bebas, obat resep, obat generic bahkan alat-alat kesehetan lengkap alami pertumbuhan 11%. “Pencapaian kami ditopang dengan efisiensi operasional, agresivitas penetrasi pasar melalui produk-produk unggulan Phapros serta berbagai  kerjasama dengan mitra strategis,” ujar Hadi dalam siaran pers yang diterima PortalBisnis.co.

Hadi juga menambahkan, tahun 2022 lalu juga menjadi milestone bersejarah bagi Perseroan, di mana salah satu produk legendaris Antimo memasuki usia emasnya ke 50 tahun, dengan sejumlah rejuvenasi strategi atas komunikasi dan promosi produk tersebut agar makin dapat diterima seluruh kalangan.

Tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekspansif bagi kami. Dari aspek perluasan pasar, inovasi produk, jumlah produksi dan lainnya, menghasilkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya. Kunci yang kami lakukan ada dua hal, yaitu efisiensi biaya di segala lini dan efektifitas operasional. Selebihnya ditopang dengan business excellence, organizational excellence dan digitalisasi” ungkapnya di Jakarta (30/3).

Hadi Kardoko, Dirut PT Phapros Tbk

Selain kinerja yang fantastis dari pertumbuhan laba tahun berjalan serta penjualan, kinerja Phapros juga ditunjukkan dari pertumbuhan kas atau setara kas yang meningkat hingga 57 persen pada akhir 2022 dibanding 2021. “Dengan melihat kinerja tahun lalu yang meningkat tajam, kami optimis tahun 2023 ini PEHA bisa tumbuh lebih signifikan dari sisi keuangan maupun peluang pasar, sehingga mampu memberikan imbal balik yang lebih baik kepada pemegang saham atau investor, karyawan ataupun stakeholder lainnya” ujar Hadi.

Saham Masih Prospektif

Sementara itu, analis teknikal dari BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani mengatakan, bahwa secara umum sektor farmasi masih prospektif karena meningkatnya shifting pola konsumsi ke vitamin dan suplemen selama beberapa tahun terakhir.

Paska pandemi, pola hidup sehat menjadi salah satu katalis positif untuk sektor farmasi terutama yang memproduksi multi vitamin serta makanan tambahan untuk kesehatan. “Kekhawatiran resesi global juga sudah mereda, jadi potensi pembalikan arah atau penguatan masih mungkin terjadi. Tekanan dari global lebih kepada panic selling dari pemain domestik ketika melihat bursa di US atau regional terkoreksi dalam,” ungkap Achmad

Menurutnya, bisnis Phapros cukup prospektif di pasar Indonesia karena di tahun 2022 ada pendapatan yang bersumber dari dividen income dan pemulihan piutang yang naik cukup signifikan tahun lalu. Dan dari data laporan laba/rugi tercatat perolehan laba per saham pun naik signifikan dari Rp13 per saham di tahun 2021 menjadi Rp33 per saham akhir tahun lalu.

Share This Article

Related Articles

Responses