PT Indo Tambangraya Megah Catat Laba US$1,2 miliar.

JAKARTA—PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), salah satu perusahaan energi Indonesia yang telah menjangkau pasar global, selama tahun 2022 mencatatkan pertumbuhan bisnis yang mengesankan dan kinerja yang kokoh. Momen penguatan harga batubara menjadi salah satu pemicu perseroan dapat terus melangkah lebih jauh untuk menjadi perusahaan yang lebih hijau dan lebih cerdas.

Mulianto, Direktur Utama ITMG dalam siaran pers yang diterima PortalBisnis.co menyatakan, perusahaan mencatat kinerja yang kuat sepanjang tahun 2022, dengan laba bersih yang terus meningkat dan arus kas yang kian bertumbuh. “Sepanjang tahun 2022, perusahaan mencatat penguatan perolehan rata-rata harga jual batubara sebesar USD 192 per ton, naik 86% dari USD 103 per ton pada tahun sebelumnya,” ujar Mulianto.

Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan Perusahaan untuk membukukan penjualan bersih sebesar USD 3,6 miliar atau 75% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.

Meningkatnya harga jual rata-rata batubara, juga mendongkrak perolehan laba bersih perseroan yang tumbuh 152% atau setara US$1,2 miliar, dibanding tahun lalu yang hanya mencapai US$475 juta. Perolehan laba laba bersih ini setara $1,07 per saham.

Kinerja ini menjadikan arus kas perseroan semakin aman dengan EBITDA mencapai angka US$1,8 miliar, di mana senilai US$1,4 miliar merupakan kas dan setara kas.  Angka EBITDA ini naik signifikan 101% dibanding tahun sebelumnya yang hanya kisaran US$900 juta.

Dengan menerapkan manajemen kas yang bijak, Perusahaan berhasil mempertahankan neraca yang semakin solid. Hingga pada akhir Desember 2022, total kekayaan (asset) perusahaan tercatat sebesar USD 2,6 miliar atau setara Rp40,3 triliun dengan total ekuitas USD 2,0 miliar atau setara Rp31 triliun (kurs 31 Desember 2022 1US$/Rp15.500.

Sepanjang tahun 2022, Perusahaan memproduksi batubara sebanyak 16,6 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 18,9 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok (5,9 juta ton), Indonesia (4,2 juta ton), Jepang (2,9 juta ton), Filipina (1,5 juta ton), India (1,1 juta ton), negara-negara lain di Asia Pasifik, dan Eropa.

Dengan pencapaian kinerja yang menggembirakan ini, manajemen bertekad dapat semakin memperkuat posisi ITMG sebagai perusahaan yang baik dan bertanggung jawab, mengambil pelbagai prakarsa yang menegaskan tekadnya untuk menjadi perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan analisis data (data- driven company) sehingga beroperasi semakin efisien dan menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan dan pemangku kepentingan.

2023, Kembangkan Biomassa dan PLTS

Pada tahun 2023, Perusahaan menargetkan volume produksi antara 16,6-17,0 juta ton dengan volume penjualan sebesar 21,5-22,2 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 20% harga jualnya telah ditetapkan, 45% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 35% belum terjual.

Sedangkan di bidang energi terbarukan, PT Cahaya Power Indonesia (CPI), anak perusahaan ITMG melalui PT ITM Bhinneka Power (IBP), telah menandatangani Perjanjian Tenaga Listrik Surya Atap dengan total kapasitas 7,3 MWp dan telah menyelesaikan pemasangan di dua lokasi restoran cepat saji McDonald’s di Jakarta pada tahun 2022.

CPI akan tetap berfokus pada bisnis panel surya atap dengan pelanggan perkantoran dan pabrik. Di Gugus Melak, kemajuan konstruksi pembangunan PLTS PV Bunyut mencapai 99,6% pada akhir 2022 dan diharapkan dapat beroperasi pada paruh pertama tahun ini guna memasok energi bagi kebutuhan operasional di sana.

Di samping itu, Pemerintah telah menunjuk anak usaha ITM, yaitu PT Indominco Mandiri (IMM), untuk proyek uji coba pembakaran biomassa (co-firing biomass). Dalam proyek co- firing, biomassa digunakan sebagai bahan bakar tambahan sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca. (m2)

Share This Article

Related Articles

Responses