5 Cara Menganalisis Peluang Usaha yang Menjanjikan

Menganalisis Peluang Usaha Menjanjikan

Berbagai peluang usaha terus hadir di tengah perkembangan bisnis modern. Peluang tersebut berkisar dari modal ringan dan memiliki akses yang cukup mudah bagi banyak orang.

Dukungan teknologi, industri startup, dan berbagai sektor lain menjadikan berbagai peluang usaha semakin menggiurkan. Beberapa bisnis bahkan dapat kamu mulai tanpa menyisihkan modal khusus.

Sementara beberapa bisnis berada pada tingkatan yang lebih kompleks. Bahkan beberapa di antaranya membutuhkan anggaran awal sangat besar dan pertimbangan yang sangat matang saat memulai.

Baca juga: Usaha Mikro Kecil Menengah: Rekomendasi Serta Tips Entrepreneur Pemula

Tentang Peluang Usaha

Tentang Peluang Usaha

Peluang usaha dapat lahir dan muncul dari berbagai sumber. Namun setiap peluang tentu memiliki kecocokan dengan pelaku dan konsumennya. Peluang yang sama akan berbeda hasilnya di tangan eksekutor yang berbeda.

Untuk itu, perlu proses analisis peluang bisnis untuk memetakan kecocokan sebuah potensi dengan situasi terkini pelaku usaha. Agar proses pengembangan bisnis tidak kamu mulai hanya berdasar pada tren dan aspek emosional saja.

Baca juga: Bisnis Syariah: Pengertian, Prospek dan Contohnya

Menganalisis Peluang Usaha

Menganalisis peluang usaha

Banyaknya peluang usaha yang hadir di era saat ini lazimnya menginspirasi banyak pihak untuk segera memulai bisnis. Namun proses tersebut tidak dapat kamu lakukan dengan tergesa-gesa.

Beberapa pertimbangan dan analisa berikut dapat kamu jadikan pedoman dalam memilih sebuah potensi. Tujuannya agar proses pengembangan bisnis dapat berjalan lancar.

Di sisi lain, proses analisa juga membantu kamu tetap berada dalam regulasi dan kaidah usaha yang baik. Adapun ulasan tentang analisa peluang usaha antara lain sebagai berikut.

1. Model Bisnis Peluang Usaha

Sebuah peluang usaha dapat kamu amati aspek penetrasi pasarnya. Pengelompokkan tersebut menempatkan usaha menjadi dua kelompok besar, yakni:

  • Model bisnis baru (rintisan); dan
  • Model bisnis konvensional.

Pada model bisnis baru atau rintisan, umumnya akan melahirkan kebutuhan riset dan branding jangka panjang. Hal tersebut tentu akan memerlukan waktu dan biaya yang seringkali tidak sedikit.

Model bisnis baru yang berhasil melalui masa rintisan biasanya akan berkembang menjadi usaha yang sangat sukses. Capaian tersebut tentu sebanding dengan prosesnya yang rumit dan panjang.

Di sisi lain, peluang usaha dengan model bisnis konvensional tentu akan lebih mudah diterima calon konsumen. Sebab model bisnis umum biasanya sudah memiliki role model yang telah lebih dulu sukses.

Model bisnis umum memiliki aspek kompetisi sebagai tantangan utamanya. Secara bersamaan, model bisnis ini juga umumnya telah memiliki pemain besar (leader) di pasar.

Pilihan model bisnis akan kembali pada situasi pelaku usaha saat memulai. Apabila kamu memiliki bekal yang cukup besar dan memiliki pondasi kokoh, maka tidak ada salahnya memulai sebuah model bisnis baru atau rintisan.

Namun pada kondisi memulai usaha dengan situasi serba terbatas, ada baiknya kamu mempertimbangkan model bisnis konvensional sebagai pembentuk pondasi yang kuat.

2. Analisa Kompetisi Bisnis

Setiap bisnis tentunya memiliki kompetisi, baik langsung ataupun tidak langsung. Kompetisi bisnis juga berperan membentuk pasar. Maka penting untuk mengamati kompetisi pada sebuah peluang bisnis.

Peluang bisnis dengan dukungan sistem yang baik, umumnya memiliki intensitas kompetisi yang padat. Sebaliknya, pada peluang bisnis minim kompetisi, situasi pasarnya tentu akan membutuhkan pengembangan lebih lanjut.

Kamu sebaiknya memilih peluang usaha dengan kompetisi pasar yang tidak terlalu padat. Tujuannya agar tidak perlu berkompetisi dalam sektor harga dan kuantitas produk. Kompetisi pada sektor tersebut tentu tidak ramah bagi pelaku usaha dengan kapasitas modal usaha minim.

3. Varian Produk

Dalam mengembangkan brand atau merek, upayakan untuk merencanakan juga variasi produk lanjutan. Lebih banyak variasi produk berpotensi mengundang konsumen dari segmen yang berbeda.

Informasi dan referensi variasi produk dapat kamu temukan dari berbagai sumber. Termasuk dari variasi produk yang telah berkembang di bisnis kompetitor.

4. Produk Pendukung

Pada sebagian besar peluang usaha, kamu juga harus mempertimbangkan produk pendukung yang membuat usaha dapat berjalan dengan baik.

Situasi terkait umumnya terjadi pada produk rintisan, teknologi, dan inovasi lainnya. Selain inovasi yang mutakhir, pelanggan juga tentu mengharapkan dukungan yang mudah dan terjangkau.

Misal saja pada penjualan mobil listrik. Tentu kamu harus memerhatikan dukungan stasiun pengisian tenaga listrik. Hal serupa dapat terjadi pada produk aplikasi dan teknologi lainnya.

5. Regulasi

Sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, setiap pelaku usaha tentu harus menaati aturan yang berlaku di Indonesia. Aturan tersebut mengikat pada produk, layanan, izin, dan berbagai aspek lainnya.

Saat memperhatikan sebuah peluang usaha, kamu juga harus memastikan detail regulasi terkait produk dan izin yang berlaku.

Beberapa produk seperti mata uang kripto, layanan keuangan, dan berbagai sektor lain memiliki detail aturan yang berbeda.

Baca juga: Strategi Sumber Pendanaan Usaha di Tahun 2022

Kesimpulan

Peluang usaha harus melalui berbagai proses seleksi dan pengamatan sebelum memasuki tahap eksekusi. Proses tersebut membantu pelaku usaha menjalankan bisnis yang potensial, aman, dan legal.

Beberapa aspek pertiimbangan juga berhubungan dengan proses meminimalkan risiko kerugian yang dapat muncul. Namun pertimbangan akhir akan menyesuaikan kondisi masing-masing pelaku usaha.

Baca lainnya: Social Entrepreneurship Mampu Memecahkan Masalah Sosial

Share This Article

Related Articles

Responses

Comments are closed.